Populerkan Integrasi Moda Transportasi, Anies Akan Naik MRT dan Transjakarta Saat Berangkat Kerja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyusun rencana untuk mengampanyekan moda transportasi yang terintegrasi kepada publik.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyusun rencana untuk mengampanyekan moda transportasi yang terintegrasi kepada publik.
Caranya dengan melibatkan dirinya mengampanyekannya di Jakarta sudah ada integrasi antar moda yang menghubungkan Moda Raya Terpadu (MRT) dengan bus TransJakarta.
Anies bakal berangkat dari rumahnya di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan ke Balai Kota DKI dengan menggunakan dua moda transportasi yang saling terhubung tersebut.
Baca: Terpikat Asmara dengan Istri Pengusaha Tembakau di Temanggung, Oknum Polisi Jadi Otak Pembunuhan
Hal itu ia ungkap usai menjajal MRT bersama Presiden RI Joko Widodo, Kamis (21/3/2019) petang.
"Jadi tadi kita mencoba itu dan ke depan juga saya berangkat ke kantor naik dari Stasiun Fatmawati-Bundaran HI, terus nanti akan ada TransJakarta rutenya GR1 akan melewati (Jalan) Merdeka Selatan nanti turun di Balai Kota. Jadi itulah yang akan kita kampanyekan ke depan," tutur Anies di Stasiun Istora, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019) petang.
Baca: Persib Bandung Segera Datangkan Pemain Baru di Batam, Mali Ingin Lebih Kompak
Sebelum diresmikan pada tanggal 24 Maret 2019, MRT sudah mengawalinya dengan uji coba publik yang dibuka sejak 12 Maret 2019 hingga 24 Maret 2019.
Alasan membuka uji coba publik atau trial run ini, karena pihak MRT ingin masyarakat luas bisa merasakan bagaimana sensasi menaiki moda transportasi baru Ibu Kota itu sebelum resmi diluncurkan.
Besaran tarif MRT sekali jalan yang hingga kini belum ditetapkan, disebut tidak akan berpengaruh terhadap waktu peresmian MRT yang tinggal tiga hari lagi.
Baca: Kasus Suap PLTU Riau-1, Jaksa:Uang Suap Rp 2,25 Miliar untuk Munaslub Golkar
Otoritas berwenang, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta masih menggodok tarif ideal yang akan dikenakan kepada penggunanya.
Meski begitu, Anies menyebut itu bukan masalah. Sebab penerapan secara komersial baru akan diberlakukan pada tanggal 1 April 2019. Sehingga rentang 24 - 31 Maret masih bersifat non komersial, dengan dibatasi jam operasionalnya.
"Tidak (terganggu), karena kan memang komersialnya baru 1 April, jadi selama tanggal 24 sampai 31 Maret itu operasional non komersial, tetap berjalan, seperti sekarang dibatasi jamnya," kata Anies.