Fanatisme Pendukung Dikhawatirkan Jadi Pemicu Konflik Saat Kampanye Terbuka
Hal tersebut, katanya, akan membakar sentimen para pendukung salah satu paslon untuk anti terhadap lawan politiknya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo menilai pendukung kedua paslon yang bercampur fanatisme, berpotensi memicu konflik saat kampanye terbuka berlangsung.
"Militansi bagus karena dia memiliki daya juang untuk memenangkan paslonya. Nah, tapi, militansi yang kemudian disandingkan dengan fanatisme politik, maka mendukung dengan pilihan 'saya yang paling benar', jagoan saya disalahkan, ya tidak terima," katanya ditemui di Kantor PARA Syindicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Hal tersebut, katanya, akan membakar sentimen para pendukung salah satu paslon untuk anti terhadap lawan politiknya.
Baca: Mahfud MD Pertanyakan Wewenang Romahurmuziy: Kenapa Posisi Ketua Partai Jadi Begitu Penting
Sehingga akan mengakibatkan kecenderungan menyerang satu sama lain.
"Akan kontraproduktif. Fanatisme politik makin tajamkan pembelahan di masyarakat," ujarnya.
Karena itu dirinya meminta kepada elite politik dari kedua paslon, ketika melakukan kampanye terbuka untuk mengedepankan rasa simpatik dan memberikan gagasan yang bagus.
"Jadi ketika kampanye terbuka kita sangat memohon kepada elite politk, kepada paslon, kepada pemilih parpol untuk mengedepankan kampanye simpatik, gagasan kebangsaan, persatuan indonesia," pungkasnya.
Ari juga berharap pada saat kampanye terbuka nanti tidak hanya menjual sekedar janji program dari masing-masing paslon saja.
Tetapi, bagaimana janji tersebut dikemas dalam bentuk kampanye yang simpatik dan memberikan pesan-pesan kebangsaan dan perdamaian untuk masyarakat.
"Itu penting, karena pada debat ketiga, debat yang kalem damai dan simpatik karena memang pesan-pesan negarawan, kebangsaan, persatuan, mengayomi, itu yang dikedepankan oleh Ma'ruf dan Sandi," tutupnya.
Untuk diketahui, kampanye terbuka Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 akan dimulai pada 24 Maret sampai dengan 13 April 2019.
KPU telah membagi zonasi kampanye terbuka Pemilu Presiden 2019. Berdasarkan pengundian, Jokowi-Ma'ruf mendapat giliran pertama kampanye di Zona B.
Sementara itu Prabowo-Sandi di Zona A. Pergantian zona akan dilakukan per dua hari sekali.