Joko Driyono Bakal Ajukan Penangguhan Penahanan
Andru beralasan keluarga Joko Driyono berada di Serang, Banten. Menurutnya lokasi tersebut jauh dari tempat penahanannya
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Joko Driyono, Andru Bimaseta, mengatakan pihaknya saat ini masih berpikir tentang langkah hukum terkait penahanan kliennya.
"Kalau ditanya langkah hukum selanjutnya, masih berpikir-pikir terlebih dahulu," ujar Andru saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/3/2019).
Namun, Andru memastikan bahwa pihaknya bakal mengajukan penangguhan penahanan Joko Driyono. Meski begitu, dirinya belum dapat memastikan waktu pengajuan tersebut.
"Tapi yang pasti bakal dilakukan permohonan penangguhan penahanan. Kita ajukan, tapi gak tahu bakal diterima atau gak, kita gak tahu. Diajukan kapan juga gak tahu. Dan tim kuasa hukum akan diskusi dulu," tutur Andru.
Terkait penjamin, Andru membuka kemungkinan berasal dari pihak keluarga. Namun dirinya mengaku belum berkomunikasi dengan keluarga Joko Driyono.
Andru beralasan keluarga Joko Driyono berada di Serang, Banten. Menurutnya lokasi tersebut jauh dari tempat penahanannya di Polda Metro Jaya.
Baca: The Next IndiHome: Luncurkan Digital Movement #WujudkanDariRumah
"Mungkin nanti dari keluarga tapi belum ada ini, karena kan keluarga beliau di Serang," tutur Andru.
Seperti diketahui, Joko Driyono ditahan setelah sekitar satu bulan menyandang status tersangka.
Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka karena merusak barang bukti terkait pengaturan skor. Dia ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (14/2/2019).
Dirinya diduga memerintahkan tiga pesuruhnya, yakni Muhammad MM alias Dani, Musmuliadi alias Mus dan Abdul Gofar melakukan perusakan barang bukti di kantor Komisi Disiplin PSSI yang sempat digeledah Satgas Anti Mafia Sepakbola beberapa waktu lalu.
Dia diduga memerintahkan ketiganya melakukan perusakan garis polisi atau masuk tanpa izin ke tempat yang telah disegel polisi, kemudian memerintahkan melakukan perusakan barang bukti dan pencurian mengambil laptop terkait kasus dugaan pengaturan skor.