Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Majelis Hakim Tunda Sidang Vonis Tiga Penyuap Hakim PN Medan

Semula, sidang akan digelar pada Kamis (28/3/2019). Namun, dikarenakan sudah larut malam, maka majelis hakim memutuskan menunda sidang tersebut.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Majelis Hakim Tunda Sidang Vonis Tiga Penyuap Hakim PN Medan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Hakim Adhoc Tipikor Pengadilan Negeri Medan Merry Purba menggunakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/8/2018). KPK resmi menahan empat tersangka yakni Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Panitera Pengganti Helpandi, serta Tamin Sukardi dan Hadi Setiawan dari pihak swasta atas kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait putusan perkara di PN Medan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menunda sidang beragenda pembacaan putusan kasus suap kepada hakim Pengadilan Tipikor Medan.

Semula, sidang akan digelar pada Kamis (28/3/2019). Namun, dikarenakan sudah larut malam, maka majelis hakim memutuskan menunda sidang tersebut.

Adapun, ketiga terdakwa yang menghadapi vonis adalah pengusaha Tamin Sukardi, pemberi suap, panitera pengganti Pengadilan Tipikor Medan, Helpandi, dan orang dekat Tamin Sukardi, Hadi Setiawan, selaku perantara suap.

Saat dikonfirmasi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK, Haerudin, membenarkan adanya penundaan waktu sidang menjadi Kamis 4 April 2019. Menurut dia, penundaan waktu sidang karena mengingat usia Tamin yang sudah lanjut.

"Mungkin adanya penundaan, ada masalah teknis waktu yang tidak mungkin bisa dilaksanakan hari itu. Sudah uzur, kalau dipaksakan khawatir," kata Haerudin, Jumat (29/3/2019).

Dia mengusulkan, agar waktu sidang selanjutnya dapat dilaksanakan pada pagi hari. Dia meminta sidang putusan yang menyeret tiga terdakwa itu dapat dilakukan lebih dahulu sebelum sidang atas nama terdakwa Merry Purba, selaku hakim adhoc pada Pengadilan Tipikor Medan.

BERITA REKOMENDASI

Sebab, apabila sidang Merry Purba digelar terlebih dahulu, maka dikhawatirkan sidang putusan kembali mengalami penundaan. Padahal, dia menegaskan, asas peradilan itu cepat, murah, dan biaya ringan.

Baca: OTT KPK Terhadap Anggota DPR Bowo Terkait Suap Sewa Kapal, Ini Penjelasan PT Pupuk Indonesia

"Minggu depan diprioritaskan putusan dulu. Tamin putusan, Hadi putusan, Helpandi putusan. Merry terakhir. Kalau bu Merry (sidang,-red) dulu begini lagi. makanya kami usul dibalik," tambahnya.

Seperti diketahui, Tamin Sukardi didakwa menyuap Hakim Merry Purba sebesar 280 ribu Dollar Singapura atau sekitar Rp 2,9 miliar saat menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Medan.

Merry Purba merupakan salah satu Hakim Adhoc Pengadilan Tipikor Medan yang ditangkap KPK karena diduga menerima uang suap dari Tamin Sukardi melalui Helpandi, yang turut ditangkap KPK bersama Hadi Setiawan.

Mereka ditangkap KPK pada 28 Agustus 2018 atau sehari pasca majelis hakim membacakan putusan perkara Tamin Sukardi yang dihukum enam tahun penjara.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas