Kaji dan Kenali Para Caleg di Pemilu
masyarakat, harus menggunakan hak pilihnya dengan baik. Kaji dan kenali latar belakang para caleg di pemilu 2019,” jelasnya.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Manajer Pemantauan Seknas JPPR Alwan Ola Riantoby mengapresiasi yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia. Yang menurutnya, merupakan upaya kritik kinerja DPR.
“Sebagai upaya mitigasi PSI menjadi peserta pemilu 2019, harus memaksimalkan para celegnya yang tentu berkualiatas .Sehingga tidak melakukan hal yang sama, begitupun dengan caleg dari parpol yang lain,” katanya, Selasa (2/4/2019).
Ia berharap,para caleg yang terpilih nanti harus berkauliatas dan rekam jejak baik, serta berkualitas dan berpihak kepada rakyat. “Maka kepada pemilih juga masyarakat, harus menggunakan hak pilihnya dengan baik. Kaji dan kenali latar belakang para caleg di pemilu 2019,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Gerakan PSI Bersih-Bersih DPR, Daniel Simeon Tumiwa mengatakan, pemberian 'Gabut Award' ini sebagai penghargaan bahwa DPR RI periode 2014-2019 gagal mewakili rakyat.
Baca: Cerita Mahfud MD Saat Jadi Hakim MK Bisa Kumpulkan Ratusan Miliar Tapi Tak Dilakukannya
“DPR-RI 2014-2019 sudah gagal dan menjadi parlemen terburuk sejak reformasi. Penghargaan ini kami berikan menindaklanjuti temuan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) beberapa waktu lalu ," kata Daniel.
"Yang menyebut bahwa, kinerja DPR RI dalam masa sidang 1 tahun 2018-2019 ini, menjadi periode dengan kinerja terburuk sejak Reformasi,” lanjut.
Baca: Megawati Serahkan KTA PDIP kepada Para Habaib, Ulama dan Purnawirawan
Daniel juga menyampaikan, pada tahun pertama anggota dewan menjabat, hanya berhasil mengesahkan 3 RUU.
"Angka ini sempat meningkat di tahun kedua dengan disahkannya 10 RUU. Namun dua tahun ke belakang, keluaran produk legislasi kita rupanya terus menurun menjadi 6, puncaknya tahun ini hanya mengesahkan 4 RUU dari 50 yang direncanakan," ungkap Daniel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.