TKN: Prabowo Bilang ''Ndasmu'' Itu Bukanlah Budaya Bangsa Indonesia
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Sadzily sangat menyayangkan Prabowo Subianto
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Sadzily sangat menyayangkan Prabowo Subianto mengeluarkan kata-kata 'ndasmu' yang maknanya sangat kasar.
"Pemimpin harusnya menjadi contoh dan teladan dalam berbicara di depan publik. Prabowo bukan sekali ini bicara kasar ke publik atau bahkan ke pendukungnya sendiri. Karakter pemimpin yang suka menghardik, pemarah dan juga bicara bukanlah budaya bangsa Indonesia," ujar politikus Golkar ini kepada Tribunnews.com, Senin (8/4/2019).
Terlihat sekali, dia melihat, Prabowo Subianto ingin menjiplak karakter Donald Trump. Suka bicara kasar di publik.
"Kasar jelas sangat beda dengan tegas. Kasar mencerminkan sikap merendahkan orang lain," jelas anggota DPR RI ini.
Baca: Sebut Ibu Pertiwi Tengah Diperkosa, TKN: Peryataan Prabowo Semakin Tak Terkendali
Baca: Prabowo: Saya Muak
Kata "ndasmu yang digunakan Prabowo ketika merespon ekonomi tumbuh 5 persen, imbuh dia, jelas sebuah narasi yan bukan hanya merendahkan Jokowi tapi juga kerja keras bangsanya sendiri.
"Padahal kalaupun Prabowo mau bergaul dengan ekonomi yang benar, wawasannya akan lebih terbuka," ucapnya.
Kalau Prabowo Subianto berpikiran terbuka lebih jauh ia menjelaskan, maka Pertumbuhan Ekonomi sekitar 5 persenan di tengah ekonomi dunia yang melemah adalah capaian yang sangat baik dari pemerintahan Jokowi.
Sebaliknya, banyak negara yang mengalami turbulensi akibat situasi ekonomi global ini.
"Berbeda dengan Prabowo Subianto yang selalu pesimisme dan merendahkan prestasi bangsa sendiri. Capaian ekonomi negara kita justru banyak diapresiasi oleh lembaga-lembaga internasional," paparnya.
Meskipun begitu kata dia, Jokowi tidak pernah puas dengan hasil itu. Reformasi struktural utk meningkatkan pertumbuhan ekonomi terus dilakukan.
" Tapi Pak Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi dilakukan secara berkualitas, merata dan berkeadilan. Tidak tumbuh tinggi tapi tanpa keadilan. Oleh karena itu, seluruh daerah dan seluruh lapisan harus tumbuh bersama," jelasnya.
Sebelumnya, dalam kampanye akbar, Minggu (7/4/2019), Prabowo menyindir capaian pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Jokowi.
"Kata orang sebelah (Jokowi-Ma'ruf), pertumbuhan ekonomi Indonesia lima persen. Lima persen ndasmu!" sindir Prabowo Subianto saat berpidato di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019). (*)