Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dahlan Iskan Ungkap Pengorbanan SBY Temani Ani Yudhoyono Dirawat di Singapura

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dahlan Iskan menceritakan pengorbanan SBY

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dahlan Iskan Ungkap Pengorbanan SBY Temani Ani Yudhoyono Dirawat di Singapura
disway.id
Dahlan Iskan Ungkap Pengorbanan SBY Temani Ani Yudhoyono di Singapura 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dahlan Iskan menceritakan pengorbanan SBY saat menemani Ani Yudhoyono di Singapura.

Cerita pengorbanan SBY untuk Ani Yudhoyono ini disampaikan Dahlan Iskan melalui situs miliknya pada Jumat (12/4/2019).

Awalnya, Dahlan Iskan bercerita dirinya yang berada di Singapura untuk menunggu waktu transit di Bandara Changi, memutuskan menjenguk Ani Yudhoyono.

Setibanya di rumah sakit, Dahlan beserta rombongan disambut oleh ajudan dan diminta untuk menunggu di lobi selama sekitar 10 menit.

Dahlan mengajak serta istri dan anak perempuannya Isna Iskan.

Lalu rombongannya yang juga terdiri dari wartawan asing dan anggota DPR RI diminta ke lantai 8 rumah sakit.

"Di ujung sana itu," ujar ajudan SBY pada Dahlan yang ia tuliskan di situsnya.

Berita Rekomendasi

Dahlan lalu masuk ke sebuah ruangan alih fungsi ruang tamu yang disambut langsung oleh SBY.

SBY lalu bercerita kronologi sakit Bu Ani Yudhoyono hingga kondisinya.

Dahlan mengatakan SBY masih seperti orang yang ia kenal yang ramah menerima tamunya.

"Beliau (SBY) memang biasa sangat menyenangkan tamunya," tulis Dahlan.

Walaupun tak bisa bertemu Ani secara langsung karena sedang di kemo, Dahlan banyak menuliskan detail percakapannya dengan SBY.

SBY juga bercerita bahwa sekarang adalah gilirannya untuk merawat Ani yang terbaring sakit.

Bahkan, SBY tak pernah meninggalkan Ani dan tidur bersamanya dalam satu kamar.

Mantan Presiden RI itu juga bercerita kalau ia sering tidur di ranjang rumah sakit saat menjaga Ani Yudhoyono.

Ranjang tersebut terletak tepat di samping Ani.

"Tidak terbayangkan seorang mantan presiden negara sebesar Indonesia tidur seperti itu. Demi Bu Ani-nya," tulis Dahlan.

SBY baru merasakan empuknya kasur hotel ketika ada yang mengganti dirinya untuk menjaga Ani.

"Barulah ketika anak atau menantu beliau di Singapura, Pak SBY bisa tidur di apartemen," kata Dahlan.

"Tapi, anak-menantu itu kini lagi sibuk-sibuknya. Pemilu sudah begitu dekat."

Presiden ke-enam itu lalu bercerita pada Dahlan bahwa dirinya puas dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit.

Kondisi Ani Yudhoyono Sempat Masuk ICU & Tak Ditemani Cucu

Diketahui sebelumnya, Ani Yudhoyono mengidap penyakit kanker darah dan harus mendapatkan perawatan intensif.

Sebelumnya, Annisa Pohan mengungkapkan update kondisi terkini mertuanya, Ani Yudhoyono yang kini masih berjuangan melawan kanker darah yang dideritanya

Kondisi terkini istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu diungkapkan Annisa Pohan dalam unggahan instagramnya, Jumat (5/4/2019)

Diposting di akun Instagram Annisa Pohan, istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini ternyata sedang kebagian tugas jaga untuk mendampingi Ani Yudhoyono di Singapura.

Tak sendirian, kali ini Annisa Pohan didampingi oleh putri semata wayangnya, Almira Yudhoyono.

Namun, Almira Yudhoyono tak tampak dalam foto-foto yang diposting oleh Annisa Pohan.

Lewat caption postingan Instagramnya, Annisa Yudhoyono menuliskan bahwa Ani Yudhoyono dilarikan ke ICU karena mengalami demam tinggi.

"Kebetulan kali ini tugas jaga saya ke Singapura ditemani @almirayudhoyono mumpung Aira lagi libur sekolah.

"Kenapa kok Aira tidak ada di foto postingan ini?

"Karena foto ini di ruang ICU, jadi selama beberapa hari kemarin Memo dipindahkan ke ICU untuk lebih dimonitor lebih dekat karena sempat demam tinggi," tulis Annisa Pohan.

Karena berada di ruang ICU itulah, Almira Yudhoyono tidak diperkenankan masuk.

Pasalnya, lanjut Annisa Pohan, anak usia 12 tahun tidak diperkenankan untuk memasuki ruang ICU.

Namun rupanya masa demam tinggi dan observasi Ani Yudhoyono sudah berlalu.

Namun, Ani Yudhoyono pada akhirnya sudah kembali ke ruang perawatan biasa.

"Alhamdulillah hari ini Memo kembali ke ruangan perawatan biasa.

"Memang untuk kasus kanker darah seperti Memo biasanya kondisi naik turun karena imunitas tubuh yang rendah," terang Annisa Pohan.

Lebih lanjut, Annisa Pohan tak lupa meminta doa kepada masyarakat untuk kesembuhan istri mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Mohon doanya selalu dari teman-teman semoga kondisi Memo akan semakin membaik dan sembuh seperti sedia kala," pungkasnya.

Ani Yudhoyono Lebih Cocok Terima Donor Sumsum Tulang Belakang Adiknya

Ani Yudhoyono dikabarkan akan menerima donor sumsum tulang belakang dari adiknya, Pramono Edhie Wibowo karena lebih cocok

Bahkan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga membenarkan bahwa pamannya itu menjadi satu-satunya yang memenuhi delapan parameter sebagai pendonor sumsum tulang belakang bagi Ani Yudhoyono.

Berbeda dengan Pramono Edhie Wibowo, anggota keluarga lain hanya memenuhi 4 parameter saja.

Hal ini membuktikan bahwa mencari donor sumsum tulang belakang harus memperhatikan kecocokan.

Lantas, mengapa hanya saudara kandung saja yang cocok mendonorkan sumsum tulang belakang?

Dilansir dari Hello Sehat, orang yang memiliki kecocokan sumsum tulang belakang adalah anggota keluarga pasien sendiri.

Para ahli menyatakan bahwa kecocokan sumsum tulang akan lebih besar antara saudara kandung, ketimbang antara orangtua dan anak.

Perbandingan kesuksesannya adalah 25 persen antara saudara kandung.

Sedangkan kecocokan sumsum tulang antara orangtua dan anaknya hanya sekitar 0,5 persen saja.

Lantas, bagaimana jika pasien tersebut tidak memiliki donor keluarga atau kondisi calon pendonor keluarga tidak memungkinkan?

Kesempatan bisa datang dari donor asing, yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Meski begitu, kemungkinannya sangatlah tipis.

Peluang kecocokan sumsum tulang pasien dengan donor asing bisa sekitar satu di antara jutaan orang.

Bahkan setelah Anda menemukan seseorang yang berpotensi atau yang mau mendonorkan sumsum tulangnya, dia harus terlebih dulu melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan.

Ini bertujuan untuk memastikan apakah kriteria sumsum tulangnya sudah sama seperti sampel sumsum Anda sebagai penerima donor.

Pengecekan dua sampel sumsum tulang ini pun juga tidak mudah. Anda harus melakukan tes darah lengkap hingga pemeriksaan DNA

Calon pendonor juga harus memastikan mereka memenuhi setiap syarat donor sumsum tulang yang sudah ditentukan.

Terlebih lagi, semua pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang tidak murah.

Di Indonesia sendiri sebenarnya masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menyediakan fasilitas ini.

Hal inilah yang semakin mempersulit orang-orang untuk mencari donor sumsum tulang yang tepat.

Jika dipaksakan untuk menerima sumsum tulang belakang yang tidak cocok, ini akan menimbulkan risiko masalah lainnya yang dapat membahayakan kondisi pasien.

Misalnya, meski Anda bisa saja memakai donor dari orangtua, hal ini dapat membuat sistem imun terganggu karena donor tidak sepenuhnya sesuai.

Pada akhirnya, tubuh akan mengeluarkan respon penolakan dan bisa memperlambat proses pemulihan Anda.

Donor sumsum tulang yang tidak tepat bahkan bisa memperburuk kondisi penyakit, hingga menimbulkan infeksi dan gangguan fungsi tubuh lain.

Apabila donor sumsum tulang belakang Anda gagal, sel kanker tidak akan sepenuhnya dimusnahkan.

Anda akan tetap harus menjalani kemoterapi atau radioterapi sebagai penyempurna pengobatan.

Maka itu, donor sumsum tulang haruslah dilakukan dengan tepat dan benar. Jika Anda memang ingin melakukannya, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter.

Sebelumnya, kabar soal pendonor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono ini terungkap dari cuitan sahabat SBY, yakni Amal Alghozali di akun pribadinya @amal_alghozali pada (4/3/2019) lalu.

Kala itu, Amal Alghozali membagikan potretnya bersama SBY saat menjenguk Ani Yudhoyono di Negeri Singa, Singapura.

Melalui cuitannya, Amal Alghozali memberitahukan dokter yang menangani Ani Yudhoyono telah menetapkan Pramono Edhie sebagai calon donor terbaik.

"Barusan aku membezoek Ibu Ani Yudhoyono di NUH Singapore. Alhamdulillah ada kabar baik. Menurut Pak @SBYudhoyono hari ini dokter telah mendapatkan calon donor terbaik yang memenuhi semua syarat, yaitu Jenderal Pramono Edhie Wibowo, adik kandung Ibu Ani," tulisnya.

Tak hanya itu, melalui cuitan berikutnya, Amal Alghozali juga menuliskan pesan SBY mengenai sang istri.

"Kata Pak @SBYudhoyono, 'Ibu Ani itu tahan banting. Lebih 40 tahun setia mendampingi saya dalam senang dan susah. Sekarang saatnya saya membalas itu semua. Saya akan temani di sini sampai sembuh. Mohon doa dari teman-teman semuanya.'," cuitnya mengutip kembali ucapan SBY kala itu.

Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi keluarga serta masyarakat yang mengharapkan kesembuhan Ani Yudhoyono.

*Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Beberkan Kondisi SBY Dampingi Ani, Dahlan Iskan: Tak Terbayangkan Mantan Presiden Tidur Seperti Itu

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas