Dua Tahun Kasus Novel BaswedanTak Kunjung Selesai, Jokowi : Tanya Tim Gabungan
Lantas bagaimana respon Presiden Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan yang cenderung jalan di tempat?
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tahun sudah, tepatnya Kamis, 11 April 2019 kemarin kasus penyiraman air keras pada penyidik senior KPK, Novel Baswedan tidak kunjung terungkap.
Beragam aksi telah dilakoni oleh Wadah Pegawai KPK untuk mengingatkan bahwa kasus Novel Baswedan, sahabat mereka penting dan harus segera terungkap.
Baca: Pertanyaan Novel Baswedan kepada Jokowi dan Prabowo tentang Keseriusan Perangi Korupsi
Pada 27 Juli 2018 silam, Wadah Pegawai KPK memajang dua unit sepeda di lobi KPK.
Sepeda ini bisa dibawa pulang oleh mereka yang bisa menyebut pelaku teror pada Novel Baswedan.
Tidak hanya sepeda, ada juga TV layar datar yang terus meng-update waktu lamanya pengungkapan kasus Novel Baswedan.
Melengkapi jam waktu itu, ada pula tulisan : Sejak Novel Baswedan Diserang, Selama Itu Pula Polisi Gagal Ungkap Pelaku.
Lantas bagaimana respon Presiden Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan yang cenderung jalan di tempat?
Menjawab itu, Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada tim gabungan yang telah dibentuk.
"Itu kan sudah ada tim gabungan terdiri dari Polisi, Ombudsman dan KPK sendiri. Tanyakan kepada mereka, kejar mereka hasilnya seperti apa. Jangan dikembalikan ke saya lagi. Apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu," papar Jokowi di kawasan Sentul, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).
Kembali ditanya bagaimana jika memang belum ada hasil atau titik terang yang didapatkan oleh tim gabungan, Jokowi kembali meminta agar perkembangan kasus ditanyakan langsung ke tim gabungan.
"Ya tanyakan ke mereka (tim gabungan), belum ditanyakan ke sana kok," imbuhnya.
Baca: Novel Baswedan : Pernyataan Saya di Media Setahun 8 Bulan Lalu Ternyata Benar
Untuk diketahui, akibat teror yang diterima Novel Baswedan, mata kirinya itu mengalami kerusakan hingga 95 persen, begitu juga dengan mata kanan yang tidak dapat melihat dengan sempurna.
Guna mengobati matanya, Novel Baswedan selama berbulan-bulan harus mendapatkan perawatan mata khusus di Singapura serta beberapa kali menjalani operasi mata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.