Observer Pemilu Diharapkan Beri Masukan
Damayanti menyatakan, persiapan menyambut para observer yang dijadwalkan mulai berdatangan pada 14 April 2019 sudah mencapai 95 persen.
Editor: Content Writer
Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Damayanti mengatakan, dengan akan diadakannya Pelaksanaan Kegiatan Pemantau Pemilu dari Luar Negeri (Observer) pada pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang, dirinya berharap semuanya dapat berjalan lancar dan juga para observer dapat memberikan masukan bagi Indonesia, terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahun ke depannya.
Mengingat pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia sangat unik dan juga cukup rumit.
“Kegiatan ini adalah pengalaman pertama DPR RI. Jadi kita berharap mendapatkan masukan dari mereka. Mungkin 5 tahun lagi kita akan adakan lagi, dan semoga jauh lebih siap dan lebih lama lagi persiapannya. Kita menyiapkan kegiatan ini hanya sekitar 3-4 bulan, jadi kami mengharapkan ini dapat berjalan lancar,” katanya usai memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Pemantau Pemilu dari Luar Negeri (Observer), di Ruang Rapat Setjen dan Badan Keahlian DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (12/04/2019).
Maya, biasa Damayanti disapa menyatakan, persiapan menyambut para observer yang dijadwalkan mulai berdatangan pada 14 April 2019 sudah mencapai 95 persen. Adapun hal-hal yang masih terus diperbaiki adalah yang berkaitan dengan teknis penyelenggaraan di lapangan nantinya.
Namun, terkait dengan persiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan pemantauan lokasi penghitungan suara masih perlu dikonfirmasi ulang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kami sudah mengkonfirmasi pembicara, menyiapkan fasilitas, mengkonfirmasi yang akan hadir, secara keseluruhan sudah semua. Tapi seperti persiapan di TPS-nya tentu harus kita koordinasi, dan ada beberapa KPPS yang harus dikonfirmasi ulang. Dan untuk acara penghitungan suara, apakah akan di hotel (Hotel Borobudur, RED), masih kita minta konfirmasi ke KPU,” ungkapnya sembari menjabarkan jumlah delegasi yang datang untuk melakukan observasi sebanyak 10 orang yang berasal dari beberapa negara.
Selain itu, nantinya di dalam rangkaian Kegiatan Pemantau Pemilu dari Luar Negeri ini juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang akan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) Fadli Zon dengan tema “Parliamentary Obeservation Mission for General Election in Indonesia”.
Dengan turut menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Dewan Pengawas Pemilu Rahmat Bagja, Akademisi Chusnul Mar’iyah, Dewan Etik Pemilihan Prof. Dr Harjono dan juga Perludem.
Menurut Maya, FGD ini diadakan untuk menunjukkan kepada para observer, bahwasanya Pemilu yang diselenggarakan oleh Indonesia cukup unik dan rumit, namun semuanya berjalan lancar dan damai.
“Jadi FGD ini lebih kepada kita mau memperlihatkan proses dari Pemilu, dan ini Pemilu yang salah satunya di dunia yang begitu complicated ada Presiden, DPR RI, DPRD, DPD dan itu yang kita perlihatkan bahwa kita damai-damai saja. Kita juga ingin mereka memberikan kesan dan pesan dari proses ini,” tutupnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.