Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan tidak ada upaya Presiden Jokowi meminta paksa masuk ke dalam Kakbah kepada Pemerintah Arab Saudi.

Menurutnya sangat mustahil dan tidak bisa sebuah negara dipaksa.

Terlebih meminta kepada Raja Salman bin Abdul Aziz.

Baca: Promo Pemilu 2019 - Ada Diskon Menarik dari Alfamidi bagi Member yang Tidak Golput, Cek Syaratnya

"Nggak lah kalau memaksa. Mana bisa sih negara dipaksa. Raja mana bisa dipaksa. Saya melihat adanya keakraban dari Raja," tutur Moeldoko, Selasa (16/4/2029) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Moeldoko bahkan mengungkap bagaimana Jokowi mendapat jamuan kenegaraan yang luar biasa, baik dari Raja Salman maupun putra mahkota saat di Arab Saudi.

Baca: Sempat Viral di Twitter, Ini Sosok Nabilla yang Memulung Demi Beli Sepatu dan Diejek Temannya

Dalam jamuan kenegaraan, masih kata Moeldoko banyak hal yang dibahas dua kepala negara mulai dari investasi hingga alokasi kuota haji.

Baca: Ancaman Penjara untuk Pengemudi Arogan yang Siram dan Injak Mobil Orang di Tol Pancoran

"Ini perlu diketahui, presiden diterima oleh Raja pada makan siang. Itu sebuah jamuan yang luar biasa. Saya dan Bu Menlu (Menteri Luar Negeri) heran, karena Raja banyak bicara. Tidak seperti waktu di Indonesia dulu, satu dua kalimat. Beliau banyak bicara tentang Indonesia," ungkap mantan Panglima TNI itu.

Baca: Annisa Pohan Mantu Siaga, Dari Menemani ke Kamar Mandi Hingga Bujuk Ani Yudhoyono Makan

Moeldoko menilai Jokowi dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam kakbah saat umrah adalah bentuk apresiasi yang diberikan Raja Salman kepada Jokowi yang merupakan kepala negara.

Jokowi diungkap Moeldoko, kaget mendapat pengawalan ketat saat umrah hingga masuk ke dalam Kakbah.