Pilpres 2019
Dipanggil 'Wakil Presiden' saat Sambangi Kantor PBNU, Ma'ruf Amin: Jangan Dulu, Tahan Dulu
Maruf Amin sampaikan rasa syukur karena berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga, pasangan calon presiden nomor urut 01 unggul.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin dipanggil wakil presiden saat menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Senen, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Kehadiran Ma'ruf dalam rangka bersilaturahmi dengan PBNU. Turut dihadiri Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Rais Syuriyah PBNU Mustofa Aqil Siroj dan Ali Akbar Marbun, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, serta pengurus PBNU lainnya.
Saat menyampaikan tausiah, Maruf Amin menyampaikan rasa syukur karena berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf unggul dari pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Bersyukur karena quick count, kebetulan memenangkan pak Jokowi dan saya. Menang di quick count, belum di real count. Karena itu jangan dipanggil wapres dulu, karena belum resmi ditentukan oleh KPU real count-nya," kata Ma'ruf.
Baca: Jaga Suara Jokowi Kiai Maruf Amin, Rano Karno Bentuk Kamar Hitung
Para peserta yang hadir di pertemuan ini, menjawab seruan dari Ma'ruf dengan panggilan wakil presiden (Wapres).
"Siap wakil presiden!" katanya.
Baca: Sikapi Hasil Quick Count: Jokowi Tanpa Perayaan, Maruf Amin Pilih Mengaji
Ma'ruf yang mengenakan jas abu-abu dengan dalaman koko putih, terusan sarung hijau tua itu, lantas tersenyum. Namun, ia meminta untuk tidak dipanggil Wapres.

"Jangan dulu, tahan dulu," tutur Ma'ruf seraya tersenyum.
Baca: Hasil Penghitungan Suara di TPS Sandiaga Uno: Jokowi-Maruf Amin 133 Suara, Prabowo-Sandiaga 76 Suara
Seorang peserta pun menjawab dengan, "Siap! Siap!" ujarnya.
"Boleh kalau siap," kata Ma'ruf disambut tawa para hadirat.
"Mudah-mudahan real count sama dengan quick count. Dan selama menunggu itu, tidak ada kejadian apa-apa. Aman dan tertib. Ini yang kita harapkan supaya negeri ini tetap aman," kata Ma'ruf.