PAN Diperkirakan Tetap Gabung Koalisi Jokowi-Ma'ruf
Pasalnya, pertemuan itu ditangkap sebagai sinyal bergabungnya PAN kedalam kubu koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat pelantikan Gubernur Maluku menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, pertemuan itu ditangkap sebagai sinyal bergabungnya PAN kedalam kubu koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Menanggapi hal itu, peneliti LIPI Aisah Putri Budiarti menilai isu bergabungnya PAN ke koalisi Jokowi-Ma'ruf sangat menguntungkan bagi partai berlambang matahari putih itu.
Baca: Koalisi Jokowi Diperkirakan Kuasai 60,7 Persen Kursi di DPR
Ia menilai, bergabungnya PAN dirasa tidak masalah karena jika Jokowi-Ma'ruf terpilih, koalisi hanya dalam kurun satu priode atau 5 tahun kedepan.
"Hasil quick count Jokowi menang, dan itu benar terjadi dan Jokowi menang dan PAN bergabung dengan pemerintah itu gak ada masalah. Kan koalisi itu mengikat hanya 5 tahun dan pada 2024 peta politik berubah total, jadi PAN bisa mencalonkan sendiri presiden selanjutnya atau peta politik nya akan berubah sama sekali," kata Aisah dalam diskusi 'No People No Power: Silahturahmi Politik Paska Pemilu' di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
"Jadi gak ada kerugian sebenarnya bagi PAN kalo bergabung dengan koalisi pemerintah," tambahnya.
Baca: Ini Fakta Terbaru Video Panas Cut Tari & Ariel Noah 9 Tahun Silam, Hotman: Cut Tari Ngaku 3 Kali
Aisah juga mengatakan, pertemuan Jokowi dengan Zulkifli Hasan tak ada penolakan, baik kubu 01 maupun kubu 02.
Pertemuan itu justru muncul respon dengan agar PAN berpindah dukungan ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.
Selain itu, lanjut Aisah, Koalisi Adil-Makmur pendukung Prabowo-Sandiaga hanya berkomitmen di Pilpres.
Baca: Ini Fakta Terbaru Video Panas Cut Tari & Ariel Noah 9 Tahun Silam, Hotman: Cut Tari Ngaku 3 Kali
Ia pun memperediski bahwa peluang PAN untuk masuk kedalam koalisi pemerintahan Jokowi sampai tahun 2024 sangat besar.
"Ketika PAN di posisi saat ini peluangnya dan potensinya lebih besar untuk masuk kekoalisi pemerintah dibandingkan Demokrat, karena kita tahu Demokrat ada ganjaran politik sejarah masa lalu yang gak bisa dengan mudah cair kita semua tahu, dan PAN tidak ada beban seperti itu walaupun Amien Rais begitu kerasnya terhadap Jokowi di masa pilpres tapi tidak punya luka lama yang benar-benar bisa susah diobati," paparnya.