Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kontroversi Bachtiar Nasir: Minum Kencing Unta hingga Sebut Quick Count Mengandung Sihir Sains

Inilah dua hal kontroversial yang pernah dilakukan dan diucapkan Bachtiar Nasir. Mulai aksi minum air kencing unta hingga quick count mengandung sihir

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 2 Kontroversi Bachtiar Nasir: Minum Kencing Unta hingga Sebut Quick Count Mengandung Sihir Sains
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN/INSTAGRAM-bachtiarnasir
Bachtiar Nasir: Dari Minum Kencing Unta hingga Sebut Quick Count Mengandung Sihir Sains 

Inilah beberapa hal kontroversial yang pernah dilakukan dan diucapkan Bachtiar Nasir. Mulai aksi minum air kencing unta hingga menyebut quick count mengandung sihir sains.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sederet hal kontroversial yang pernah dilakukan dan diucapkan Bachtiar Nasir.

Polisi telah menetapkan Bachtiar Nasir sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Kabar ditetapkannya dai kondang sebagai tersangka dibenarkan Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Kombes Pol Daniel Silitonga.

"Ya, benar (Bachtiar Nasir ditetapkan sebagai tersangka)," ujar Daniel, ketika dikonfirmasi, Selasa (7/5/2019).

Baca: Bachtiar Nasir Ditetapkan Tersangka TPPU, Ini Tanggapan Fahri Hamzah

Baca: Profil Bachtiar Nasir, Ketua GNPF MUI yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang

Baca: Pendukung Prabowo, Bachtiar Nasir Tersangka TPPU Pernah Sebut Quick Count Pilpres Sihir Sains

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu diduga terlibat dalam kasus TPPU dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS).

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri akan memanggil Bachtiar sebagai tersangka pada Rabu (8/5/2019) besok sekitar pukul 10.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Bachtiar Nasir sudah pernah diperiksa polisi bersama tiga orang dari YKUS di kantor Bareskrim Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2107).

Mereka diperiksa sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang terkait penyalahgunaan dana YKUS.

Selain dikenal sebagai dai kondang, nama Bachtiar Nasir dikenal saat menjadi penanggung jawab Aksi Damai 4 November 2016.

Aksi Damai 4 November 2016 menuntut agar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/BTP segera diproses hukum karena dianggap telah menista agama.

Selain itu, Bachtiar Nasir juga ramai dibicarakan atas beberapa ucapan dan tindakannya yang dinilai cukup kontroversial.


Berikut beberapa hal kontroversial yang pernah dilakukan dan diucapkan Bachtiar Nasir sehingga memancing perdebatan.

1. Aksi minum air kencing unta

Sebuah video yang memperlihatkan Bachtiar Nasir meminum air kencing unta dicampur susu unta sempat jadi viral.

Dalam video yang diunggah pada 3 Januari 2018, memperlihatkan dua botol berisi air kencing unta dan susu unta.

Bachtiar Nasir mengatakan, air kencang unta mengandung obat dan susu unta tanpa melalui proses sterilisasi.

Ia mencampur air kencang unta dan susu dalam sebuah mangkok kecil yang lantas diminumnya.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Bachtiar Nasir saat hendak meminum campuran air kencang unta itu.

Setelah meminum, Bachtiar Nasir bilang, rasa dari campuran air kencing unta dengan susu sedikit pahit.

"Dan ada kayak rasa-rasa..." ucap Bachtiar Nasir lagi.

Bachtiar Nasir melanjutkan, air kencing unta menyembuhkan kanker serta bagus untuk pencernaan.

Dalam caption yang ia tulis, Bachtiar Nasir juga mengutip hadis seputar air kencing dan susu unta yang menyebut fungsi air seni dan susu unta yang memiliki khasiat kesehatan tersendiri.

Video aksi Bachtiar Nasir meminum air kencing unta itu viral dan jadi perdebatan.

Hingga akhirnya, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek meminta masyarakat untuk tidak langsung menelan mentah-mentah informasi soal manfaat air kencing unta.

Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek saat ditemui di peringatan hari kanker dunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2019)
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek saat ditemui di peringatan hari kanker dunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2019) (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

"Kami sudah memberitahukan, dari Pelayanan Masyarakat (Yanmas) mengeluarkan, Kementerian Kesehatan mengatakan keberhati-hatian jangan menerima begitu saja," kata Nila, Rabu (10/1/2018).

Menurut Nila, kencing atau urine merupakan hasil pembuangan dari tubuh manusia yang dikeluarkan dari ginjal.

Dirinya menganologikan ginjal sebagai water closet (WC) yang menjadi tempat manusia untuk melakukan pembuangan kotoran.

"WC yang kotor kan dibuang, lah buangan kan udah kotor. Lah udah dibuang kok diminum lagi," ujar Nila.

2. Sebut Quick Count mengandung sihir sains

Ustaz Bachtiar Nasir saat berorasi di depan ratusan pendukung Prabowo-Sandi dalam acara syukuran kemenangan di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).
Ustaz Bachtiar Nasir saat berorasi di depan ratusan pendukung Prabowo-Sandi dalam acara syukuran kemenangan di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019). (Tribunnews.com/ Rizal Bomantama)

Pasca-Pilpres 2019, Bachtiar Nasir mengungkapkan ketidakpercayaan kepada lembaga survei penyelenggara quick count Pemilu 2019.

Bachtiar Nasir mengatakan, hasil quick count yang memenangkan paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin mengandung sihir sains dan kebusukan.

Hal tersebut ia katakan di depan ratusan pendukung Prabowo-Sandi di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).

“Emak-emak tak usah khawatir, karena quick count itu mengandung sihir sains, isinya kebusukan semua,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Bachtiar Nasir memutuskan untuk mendukung paslon nomor urut 02 itu dalam gelaran Pilpres 2019.

Bachtiar Nasir kemudian meminta semua pendukung Prabowo-Sandi yang hadir untuk mengawal penghitungan suara Pemilu 2019 agar tidak ada kecurangan.

“Secara de facto Pak Prabowo dan Bang Sandiaga resmi menjadi presiden dan wakil presiden di hati rakyat Indonesia. Mari kita kawal sampai hal tersebut menjadi ‘de jure’,” tegasnya.

Ucapan Bachtiar Nasir itu pun langsung ditanggapi Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Yunarto Wijaya dalam acara Mata Najwa.

Sekjen Persepi sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya sedang memberikan pernyataan dalam acara Expose Data Hasil Quick Count Pemilu 2019 Oleh Anggota Persepi di Hotel Morrissey, Jakarta, Sabtu (20/04/2019). Acara tersebut membahas semua data dan metode lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) terhadap Quick Count dapat dipertanggungjawabkan. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Sekjen Persepi sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya sedang memberikan pernyataan dalam acara Expose Data Hasil Quick Count Pemilu 2019 Oleh Anggota Persepi di Hotel Morrissey, Jakarta, Sabtu (20/04/2019).  (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

"Ya yang pertama yang jelas kami bukan sihir sains atau setan seperti istilah Ustaz Bachtiar Nasir."

"Karena kehadiran hitung cepat itu dilindungi oleh PKPU nomor 10 tahun 2018 pasal 28 ayat 1 sampai 3," jelas Yunarto Wijaya.

"Kalau ada yang mengatakan ini sihir, ya kalau bisa ini dihapus saja nanti secara aturan," tegasnya.

Direktur Eksekutif Charta Politika itu juga sempat menyinggung tentang upaya defensif lembaga survei saat dituduh bermacam-macam.

Sehingga pihaknya telah mengadakan ekspos data, dana, hingga level TPS.

Sayangnya, menurut Yunarto BPN tidak mau datang.

Oleh karenanya, Yunarto Wijaya menantang BPN, khususnya Bacthiar Nasir untuk menyebutkan kesalahan lembaga survei hitung cepat kecuali yang terjadi pada Pilpres 2014.

"Sebutkan satu saja ketika quick count mengalami kesalahan, kecuali saat Pak Prabowo sujud syukur tahun 2014."

"Mungkin itu yang membuat Pak Prabowo trauma terhadap lembaga survei," kata dia.

Baca: TERBARU Hasil Formulir C1 Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Data Masuk: 564.542

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas