Saat Gatot Nurmantyo Komentari Panglima TNI, Wiranto, Luhut, hingga Moeldoko
Nama-nama yang ditanyakan kepada Gatot yakni Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Maritim Luhut Pandjaitan,hingga Moeldoko.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, menjadi narasumber dalam acara e-talkshow di TV One.
Dikutip dari tayangan kanal YouTube Talkshow tvOne, Jumat (3/5/2019), Gatot ditanyai berbagai hal, mulai dari karir militer, sikap politik pasca-pensiun, hingga tanggapan mengenai pejabat militer dan pensiunan jenderal di lingkaran Presiden Jokowi.
Nama-nama yang ditanyakan kepada Gatot yakni Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hingga Menko Polhukam Wiranto.
Setelah Panglima TNI, Gatot dihadapkan dengan foto Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Yang saya gantikan," kata Gatot.
Baca: Merasa Diusik akun Gosip, Keponakan Dewi Perssik Lapor Polisi
Baca: Ditanya Baikan dengan Dewi Perssik di Bulan Puasa, Meldi Jawab Ketus
Baca: Siapa 4 Menteri Jokowi yang Diprediksi Gagal Jadi Anggota DPR Periode 2019-2024
Selanjutnya, adalah foto Menko Maritim Luhut Pandjaitan.
Momen ini, jawaban Gatot lebih panjang.
"Menteri yang paling terkenal, di mana-mana ada," tuturnya.
Lantas, bagaimana tanggapan Gatot tentang Menko Polhukam Wiranto?
"Itu Pak Wiranto, Menko Polhukam. Menteri di segala rezim," ucap Gatot.
Tak hanya itu, Gatot juga memprediksi Wiranto akan diganti pada periode selanjutnya.
Nama Mahfud MD diyakini Gatot menggantikan Wiranto.
"Mungkin, Prof Mahfud MD yang gantikan beliau. Mungkin ya, mungkin," jelas Gatot.
Kisahkan Pertemuan dengan Prabowo
Dalam kesempatan itu, Gatot Nurmantyo juga mengkisahkan pertemuan para elite di TNI yang masih menjabat maupun purnawirawan.
Elite tersebut yakni Panglima TNI menjabat Marsekal Hadi, mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto, dan Jenderal TNI Purnawirawan Hendropriyono.
Mulanya, Gatot datang di acara yang dipandu oleh Wahyu Muryadi itu dengan salaman bersama.
Lalu Wahyu bertanya soal pertemuan para elite TNI di acara ulang tahun Kopassus pada Selasa (16/4/2019) lalu.
"Pak Gatot kemarin kan di acara ulang tahun Kopassus, jenderal kan hadir di antara para sesepuh Kopassus ya, termasuk Panglima TNI Pak Marsekal Hadi, kemudian Pak Prabowo juga hadir, Pak Hendropriyono juga hadir. Itu yang dibicarakan apa sih bos?," tanya Wahyu.
Gatot lalu menjawab percakapan antara mereka cukup serius.
"Ada satu yang dibicarakan cukup serius yaitu ketika Danjen Kopassus menyampaikan ikrar prajurit Kopassus," jawab Gatot.
Mendengar hal itu, Wahyu tampak terkejut.
"Wow," celetuk Wahyu.
"Ikrar prajurit Kopassus?," tegas Wahyu
"Ikrar Prajurit Kopassus, di sini kita senior-senior membicarakan bahwa ini akan terjadi erosi, jadi prajurit-prajurit TNI pada umumnya, Kopassus pada khususnya adalah kumpulan orang-orang yang gila," jawab Gatot.
Ia lalu menerangkan yang ia maksudkan dengan istilah gila tersebut.
"Kumpulan orang-orang yang? Alias 'gendeng' ya?" tanya Wahyu.
"Kumpulan orang-orang yang gila. Iya, gila sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia," jawab Gatot yang disambut tepuk tangan.
"Kalau ingat yang berkali-kali meneriakkan slogan NKRI Harga Mati, itulah Pak Jenderal Gatot Nurmantyo, betul ya jenderal," tutur Wahyu.
Setelahnya, mereka melanjutkan dengan berbincang di panggung yang telah disediakan.
"Kemarin kan waktu acara ulang tahun Kopassus ya orang-orang tahu lah pusat perhatian di situ ada tokoh-tokoh termasuk bapak. Tadi mengatakan tentang gila, tentang bagaimana menjaga utuhnya NKRI, kenapa kok sampai muncul anggapan erosi? Ada yang serius enggak?," tanya Wahyu.
Gatot lalu mengatakan keseirusn tersebut ada pada ikrar yang dikhawatirkan meleset dari sumpah TNI.
"Sangat serius, ini perlu saya sampaikan bukan ada niat apa-apa tapi saya ingin beramal karena begini Kopassus itu setiap akan berangkat tugas ada bendera merah putih," tutur Gatot.
"Dibuat sedemikian rupa sehingga sangat sunyi kemudian mereka menyanyikan Hymne Komando, kata-kata terakhirnya sengaja dibuat lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas."
"Sehingga prajurit Kopassus itu setiap saat rela mengorbankan jiwa dan raganya," ujar Gatot.
"Mengapa? Karena memang semua prajurit termasuk Kopassus sumpahnya itu hanya satu, satu tok enggak ada yang lainnya, setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945."
"Bukan yang lain," tanya
"Bukan yang lain, nah ini ditambahkan, setia kepada pimpinan, kawan dan sesama prajurit," jawab Gatot.
"Nah ini enggak boleh, lah kalau pemimpinnya mabuk? Apa harus diikutin? Pimpinannya salah diikutin? Enggak, taat iya tapi setia hanya satu pada Negara Kesatuan Republik Indonesia maka semuanya siap mati," jawab Gatot lagi.
Kehadiran Prabowo di Acara Kopassus
Mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto turut hadir di acara Hari Ulang Tahun Kopassus yang terselenggara di Markas Kopassus, Cijantung, Rabu (24/4/2019).
Prabowo hadiri HUT Kopassus di CIjantung (Warta Kota)
Kehadiran Prabowo pun turut disambut para purnawirawan hingga para petinggi TNI dan Polri.
Terlihat melalui postingan mantan Kasum TNI Suryo Prabowo, Kapolri Tito Karnavian juga turut memberikan salam untuk Prabowo.
Ia juga disambut beberapa tokoh tentara baik yang masih menjabat maupun purnawirawan.
Dalam video, Prabowo juga sempat melayani para pewarta yang mengerumuninya.
"Selalu setia kepada negara dan bangsa," ujar Prabowo pada pewarta.
Lalu, Prabowo juga turut disambut 'emak-emak' yang meminta untuk berselfie bersama.
Para ibu-ibu yang mengerumuni Prabowo itu juga terlihat mengenakan baret merah.
Mereka saling berebut untuk mengambil foto bersama dengan Prabowo.
Selain dengan emak-emak, ada lelaki yang menyerobot untuk meminta bersalaman dengan Prabowo.
Di dalam ruang, Prabowo masih tetap dikerumuni banyak orang untuk berselfie bersama dengan para wanita yang mengenakan baju batik berwarna kuning.