Mudik Lewat Pantura Terhalang Jalan Berlubang di Beberapa Tempat, Lewat Tol Tarifnya Segini
Menjelang arus mudik Lebaran 2019, kondisi sebagian jalur utama pantura di perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah masih rusak, Minggu
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Menjelang arus mudik Lebaran 2019, kondisi sebagian jalur utama pantura di perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah masih rusak, Minggu (12/5/2019).
Aspal tampak berlubang di beberapa titik. Ukuran panjang, lebar, dan kedalamannya bervariasi.
Kompas.com kembali menyusuri kondisi aspal jalur mudik di jalur utama pantura dari Kecamatan Kedawung, Cirebon, Jawa Barat, hingga tititk perbatasan Jawa Tengah, yang berjarak sekitar 40 kilometer.
Sebagian kondisi aspal dalam kondisi baik dan sudah diperbaki.
Namun, sebagian titik lainnya masih berlubang antara lain di Kecamatan Mundu, Kecamatan Astanajapura, Kecamatan Gebang, dan Kecamatan Losari.
Kondisi yang sama juga terjadi di jembatan Cisanggarung perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah.
Aspal di jalur Jakarta menuju Jawa Tengah ini berlubang beberapa sentimeter.
Para pengguna jalan roda dua dan roda empat perlu menurunkan kecepatan, terlebih kendaraan besar yang mengangkut muatan berat perlu ekstra hati-hati.
Kerusakan di jembatan yang menghubungkan Losari Cirebon dengan Losari Brebes ini tidak hanya pada jalur dari Jakarta, melainkan juga sebaliknya.
Para pengendara dari arah Jawa Tengah juga perlu waspada, karena selain berlubang, sebagian jalan bergelombang.
Kondisi aspal yang juga saat ini masih terpantau rusak, terjadi di jembatan layang kecamatan Gebang.
Jembatan yang hanya digunakan untuk kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta ini sebagian titik masih berlubang dengan ukuran panjang lebar dan dalam yang bervariasi.
Di bagian ujung jembatan, aspal ditemukan masih dalam kondisi berlubang cukup dalam dan panjang.
Namun, tidak ada satupun tanda-tanda perbaikan sedang dikerjakan.
Kondisi jalan tersebut mengancam keselamatan para pengendara yang melintas.
Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengatakan sedang melakukan pendataan kondisi jalur utama pantura dan jalur alternatif yang masih dalam kondisi rusak.
Hasil pendataan tersebut akan dijadikan rekomendasi kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
“Untuk kondisi jalan, saat ini masih kami data. Titik-titik yang rusak atau pun berlubang akan dicatat, dan akan kami berikan kepada pemerintah daerah untuk perbaikan sampai dengan kesiapan menjelang mudik harus sudah selesai,” kata Suhermanto, kepada Kompas.com, Minggu (12/5/2019).
Suhermanto berharap, semua jalan yang akan dilalui para pemudik dari Jakarta maupun sebaliknya dalam kondisi baik, tanpa kerusakan.
Hal ini sangat mempengaruhi keselamatan, agar para pemudik senantiasa selamat dalam berkendara.
Biaya Mudik Lewat Tol
Periode mudik Idul Fitri sebentar lagi tiba. Buat Anda yang akan membawa kendaraan pribadi dan akan mudik ke Jawa Tengah atau Jawa Timur, Anda bisa menggunakan ruas tol Trans Jawa yang kini hampir seluruhnya sudah beroperasi, termasuk beberapa ruas tol yang sudah beroperasi fungsional.
Lalu berapa pengeluaran yang harus Anda siapkan untuk melintas ruas tol ini?
Jika Anda mudik dari Jakarta ke Solo, Anda perlu siapkan dana sebesar Rp 399,500 untuk biaya tol.
Apa saja rinciannya?
Pengeluaran pertama adalah untuk membayar biaya tol di ruas tol Jakarta-Cikampek sebesar Rp 15.000, kemudian berlanjut untuk membayar biaya tol Cikopo-Palimanan Rp 102.000.
Selanjutnya adalah biaya tol Palimanan-Kanci sebesar Rp 12.000 dan tol Kanci-Pejagan Rp 29.000.
Selanjutnya, Anda perlu membayar juga untuk biaya tol Pejagan-Pemalang Rp 57.000 dan Pemalang Batang Rp 39.000.
Selanjutnya, menjelang masuk kota Semarang, Anda perlu membayar untuk melintas ruas tol Batang-Semarang Rp 75.000 dan kemudian Tol Semarang ABC Rp 5.000.
Pembayaran terakhir sebelum memasuki kota Solo adalah untuk membayar biaya ruas tol Semarang-Solo sebesar Rp 65.000 untuk keluar di exit tol Bawen.
Ada Aturan One Way
Terkait arus mudik ini, Kementerian Perhubungan resmi akan memberlakukan sisitem one way, alias semua kendaraan melaju satu arah pada momen arus mudik Idul Fitri tahun ini untuk mencegah kemacetan selama periode Angkutan Lebaran 2019 di sepanjang jalan tol Trans Jawa.
"Kami sepakat menggunakan sistem one way. Kenapa one way, karena ada kecenderungan masyarakat mudik dengan rombongan. Bisa dua-tiga mobil kemudian kalau ada yang (bernomor) ganjil dan yang genap pasti akan terpisah mobilnya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi dalam keterangan pers tertulisnya, Jumat (9/5/2019).
Sistem one way akan diberlakukan untuk arus mudik mulai dari Cikarang Utama sampai dengan KM 262/ Brebes Barat.
“Kendaraan dari arah timur nanti dari Brebes barat akan keluar menggunakan jalan arteri atau jalan negara sampai ke Cirebon kemudian Indramayu sampai ke Jakarta. Ini mulai berlaku pada tanggal 30 Mei- 2 Juni dan berlangsung selama 24 jam,” kata dia.
Sementara, untuk arus balik, sistem one way akan mulai diberlakukan sejak ruas tol Palimanan sampai Km 29 di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Baca: Sistem One Way Jalan Tol Selama Periode Mudik Berlaku Mulai Km 29 di Tol Japek
"Jadi masyarakat yang dari Jakarta ke arah Bekasi masih bisa menggunakan jalan biasa, karena tahun sebelumnya kami mendapat protes juga dari masyarakat Bekasi. Sehingga sekarang masyarakat Bekasi yang dari Jakarta tidak terkena aturan ini,” kata Budi Setiyadi.
Terkait dampak negatif pada perekonomian masyarakat di jalan biasa selama periode arus mudik akibat kebijakan ini, Dirjen Budi menyatakan ini telah menjadi salah satu perhatiannya saat membuat kebijakan.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden kepada Menteri Perhubungan, Presiden ingin agar perekonomian rakyat tetap berjalan baik. Dengan kita berlakukan one way ini kita harapkan masyarakat dari Semarang saat arus mudik akan pakai jalan negara biasa," kata dia.
Baca: Arus Mudik: Sistem One Way Akan Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek Sampai Brebes Barat
"Skema kita juga kalau rest area di jala ntol penuh, maka masyarakat kita imbau untuk keluar dulu kemudian ke rest area lain di luar tol serta masuk ke kota-kota terdekat dulu baru setelah keluar nanti bisa masuk kembali," ujar Budi Setiyadi.
"Saya kira dengan adanya one way nanti akan bayak juga masyarakat pakai jalan negara atau jalan arteri,” imbuhnya.
Mulai 31 Mei
Sebelumnya, Kasub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Joko Santoso mengungkapkan hal tersebut pada diskusi peluncuran buku "Mudik Minim Polemik" di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Sistem satu arah ini akan diberlakukan mulai dari KM 29 hingga KM 262. "One way system seluruhnya ke arah Jawa dari Km 29 sampai Km 262 di Brebes Barat," ujar Joko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kondisi Jalur Pantura di Perbatasan Jabar dan Jateng Masih Ditemukan Rusak ".