Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desa Mandiri Benih Menjadikan Petani Mampu Mandiri

Salah satu kegiatan secara spesifik yang telah dilakukan adalah pengembangan Desa Mandiri Benih (DMB).

Editor: Content Writer
zoom-in Desa Mandiri Benih Menjadikan Petani Mampu Mandiri
dok. Kementan
Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan sebagai salah satu upaya pemecahan masalah dari aspek perbenihan. 

Jakarta –Penyediaan benih bersertifikat sebagai salah satu upaya yang dilakukan Ditjen Tanaman Pangan saat ini untuk membantu petani mendapat akses benih bermutu.

Salah satu kegiatan secara spesifik yang telah dilakukan adalah pengembangan Desa Mandiri Benih (DMB).

Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan sebagai salah satu upaya pemecahan masalah dari aspek perbenihan.

Kegiatan DMB bertujuan untuk memberikan fasilitasi kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau gabungan kelompok tani dengan 33 kelompok penangkar dalam rangka meningkatkan kapasitas (Capacity Building) yang mampu memproduksi benih untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayahnya.” Ungkap Takdir Mulyadi, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan.

Program yang bergulir sejak 2015 hingga tahun 2017 ini telah berkontribusi nyata dalam upaya “penyediaan benih unggul bersertifikat”.

Sampai saat ini, Kementan telah berhasil mengembangkan DMB padi total sebanyak 1.338 Unit dengan total produksi benih berjumlah 39.549 ton dan produktivitas rata-rata 30,12 ku/ha.

Fasilitasi yang diberikan Kementan pada program ini berupa sarana produksi (benih sumber, biaya sertifikasi, pupuk, biaya prosesing benih), peralatan pengolahan dan pengemasan benih (seed cleaner, sealer, troly, mesin jahit karung, kemasan dll), gudang dan lantai jemur.

Berita Rekomendasi

Dalam pelaksanaannya, kegiatan DMB sangat dirasakan manfaatnya oleh petani pelaksana DMB yang semula hanya berusahatani padi untuk konsumsi menjadi dapat digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.

Efeknya petani merasakan meningkatnya pendapatan, kemampuan dalam penguasaan teknologi budidaya untuk penangkaran benih, kemampuan dalam manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen organisasi, yang semuanya diperoleh melalui pelatihan-pelatihan yang telah diikuti oleh pelaksana DMB.

Tidak sampai disini saja Ungkap Takdir, Keberhasilan pengembangan DMB memberikan kontribusi positif terhadap penyediaan benih unggul bersertifikat.

Salah satu contoh keberhasilan pelaksanaan program DMB adalah UPB Widhatama, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Tahun 2015 menerima bantuan DMB seluas 5 Ha dengan produksi benih bersertifikat 20 Ton.

Selang dua tahun kemudian, di tahun 2017 berhasil memperluas penangkaran benih menjadi 131.5 Ha dan meningkatkan produksi benih bersertifikat menjadi 460,26 Ton.

Melalui kegiatan DMB diharapkan akan tumbuh kembang petani penangkar yang mampu menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya masing-masing. Disamping itu mereka dapat melakukan kemitraan dengan produsen benih Swasta maupun BUMN.

Satu hal yang paling 3 penting ke depan adalah kemampuan pelaksana DMB untuk menjual produknya melalui pasar bebas (free market), sehingga tidak bergantung dengan program Pemerintah, pungkas Takdir.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas