SIJ Dukung Satgas Usut Tuntas Semua Pihak yang Terlibat Pengaturan Skor
SIJ menyampaikan dukungannya kepada seluruh pihak yang berusaha mewujudkan kejayaan sepak bola Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkumpulan Sepak Bola Indonesia Juara atau SIJ menyampaikan dukungannya kepada seluruh pihak yang berusaha mewujudkan kejayaan sepak bola Indonesia.
Atas dasar itulah SIJ mendukung penuh langkah Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri untuk mengusut tuntas seluruh pihak yang diduga terlibat pengaturan skor.
SIJ menegaskan pengaturan skor atau yang biasa disebut match fixing dalam sepak bola harus disikat tanpa pandang bulu.
"Ini demi terwujudnya PSSI yang bersih dan berwibawa," kata juru bicara SIJ, Wandi Wanandi, Kamis (16/5/2019).
Menurut SIJ, salah satu pihak yang diduga terlibat adalah Iwan Budianto (IB), Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Baca: Satgas Antimafia Bola Harus Tancap Gas Periksa Petinggi PSSI
Perkara yang melibatkan IB -sapaan akrab Iwan Budianto- sudah naik ke tahap penyidikan.
"Apabila tidak berani menyentuh IB apakah bisa ditafsirkan kalau Satgas 'masuk angin'? Bisa jadi," ujar Wandi.
Menurut Wandi seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia harus bahu-membahu mewujudkan kemajuan dan kejayaan sepak bola Indonesia.
"Pemilu 2019 sudah usai, saatnya energi bangsa ini dimaksimalkan untuk hal-hal lain yang sama pentingnya, seperti kemajuan sepak bola Indonesia," ucapnya.
Selain itu, Wandi berharap PSSI bersikap terbuka.
"SIJ mendorong PSSI untuk lebih terbuka menerima masukan dari masyarakat sepak bola, termasuk membuka lebar-lebar pintu masuk bagi Satgas untuk mengusut siapa pun pihak yang diduga terlibat," ucapnya.
Hal itu, lanjut Wandi, perlu segera dilakukan agar dunia sepak bola Indonesia tidak kehilangan momentum dalam berbenah.
Satgas Antimafia Bola sudah mengusut beberapa individu, termasuk mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dan berencana mengusut beberapa individu lain termasuk IB.
Diharapkan, pengusutan itu dapat mengurai permasalahan di persepakbolaan Indonesia, khususnya soal mafia bola dan match fixing.