Tulisan di Telapak Kaki Korban Jadi Petunjuk Kuat Polisi Ungkap Kasus Mutilasi Keji di Malang
Polisi berhasil menangkap pelakunya dari petunjuk yang tak diduga-duga. Yakni sebuah tulisan di telapak kaki korban,
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Upaya keras polisi mengungkap kasus mutilasi kejam di Kota Malang dan menggegerkan publik akhirnya membuahkan hasil.
Polisi berhasil menangkap pelakunya dari petunjuk yang tak diduga-duga. Yakni sebuah tulisan di telapak kaki korban,
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, penangkapan Sugeng (49), terduga pelaku mutilasi jenazah wanita di Malang, berdasarkan petunjuk tulisan yang terdapat di telapak kaki korban.
Pada telapak kaki kanan korban tertulis nama 'Sugeng'. Sedangkan pada telapak kaki sebelah kiri tertulis kalimat 'wahyu yang ku terima dari Gereja Comboran ketemu (tidak terbaca) sama kerabat (tidak terbaca)'.
"Berawal dari petunjuk yang kami dapatkan tadi malam, yaitu di telapak kaki korban ada tulisan nama Sugeng," kata Asfuri di Mapolres Malang Kota, Rabu (15/5/2019) malam.
Asfuri mengatakan, Sugeng diduga membuat tulisan di telapak kaki korban menggunakan jarum sol sepatu yang ditusuk-tusukkan hingga membentuk tulisan.
Lubang hasil tusukan itu lantas ditambahi dengan pulpen. Pelaku mengaku membuat tulisan itu atas dasar pesan dari korban.
"Tato itu dilakukan setelah korban meninggal dengan menggunakan alat sol pelaku. Kemudian dikasih bolpoin. Itu pesan dari korban menurut pelaku," jelasnya.
Kalimat tersebut tertulis dengan huruf kapital. Berdasarkan foto yang beredar, tulisan tersebut seperti tato di telapak kaki. Namun ketika dicermati, tulisan itu terbentuk dari tusukan yang kemudian menghitam.
Selain kalimat di telapak kaki korban, di lokasi juga ditemukan kalimat yang tertera pada selembar kertas putih. Kalimat tersebut tertulis dengan tinta merah.
Saat ini Sugeng menjalani pemeriksaan di Mapolres Malang Kota. Sugeng merupakan warga Kelurahan Jodipan yang bekerja sebagai serabutan.
Sebelumnya, ditemukan sejumlah potongan tubuh wanita di lantai 2 Pasar Besar Kota Malang pada Selasa (14/5/2019) siang. Potongan tubuh tersebut terbagi menjadi enam bagian. Potongan tubuh tersebut ditemukan terpencar.
Berawal dari Bau Busuk
Awalnya, para pedagang di lantai 2 Pasar Besar Kota Malang kerap mencium bau busuk. Muhammad Efendy (30) salah satu pedagang di pasar tersebut mengaku sudah mencium bau busuk sejak empat hari sebelum mayat ditemukan.
Bau busuk sampai tercium ke lantai bawah yang terdapat banyak kios.
Bau busuk tersebut semakin menyengat sehingga pedagang berusaha untuk mencari sumber bau itu dan ternyata mereka menemukan potongan tubuh.
"Saya setiap hari lewat sini. Empat hari itu sudah tercium. Cuma kayak bau tikus. Kalau tajamnya baru kemarin," katanya kepada Kompas.com di lokasi temuan potongan tubuh, Rabu (15/5/2019).
Efendy menjelaskan sejak terjadi kebakaran pada tahun 2015, area tempat penemuan mayat tersebut kosong. Sebagian area digunakan untuk parkir motor oleh pedagang. Sebelum terbakar, area tersebut adalah Departemen Store Matahari.
"Aktivitas setelah kebakaran itu sepi. Setelah jam 5 sore sepi. Kios di bawah jam 5 sudah bersih," kata pemilik toko Karya Jaya yang berjualan perlengkapan kostum TNI-Polri itu.
Selain itu, ia mengatakan di area tersebut kerap ditemui beberapa anak jalanan. Efendy mengaku tidak mengetahui identitas perempuan yang menjadi korban mutilasi tersebut.
Saat melakukan penyiidikan kasus ini, Polres Malang Kota mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi temuan potongan tubuh wanita korban mutilasi di lantai 2 Pasar Besar Kota Malang, Selasa (14/5/2019).
Salah satunya adalah selembar kertas putih yang penuh dengan tulisan tinta merah yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian. "Sementara barang bukti yang ada, barang bukti korban, kemudian ada tulisan, dan kami coba ambil sidik jari, masih kami lakukan pengambilan apakah itu sidik jari pelaku korban atau masyarakat," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
Tidak begitu jelas narasi tulisan dengan tinta merah tersebut. Di bagian atas, tertulis kalimat 'pusat ruwetanmu' dengan huruf berukuran besar.
Sedangkan di bagian bawah terdapat kalimat 'innalillahi roji'un'. Asfuri mengaku, masih terus mendalami temuan potongan tubuh wanita tersebut. Sampai sejauh ini, sudah tiga saksi yang diperiksa.
"Saksi ada tiga. Sementara diperiksa di Polsek Klojen," ungkapnya.
Asfuri mengatakan, tempat ditemukannya potongan tubuh tersebut memang sepi. Tidak ada pedagang yang menempati sejak terjadi kebakaran sekitar dua tahun yang lalu.
"Memang untuk lantai 2 ini, setelah kebakaran kosong tidak ada yang menempati," jelasnya.
Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Penangkapan Terduga Pelaku Mutilasi di Malang Berawal dari Tulisan di Telapak Kaki Korban
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.