Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Umat Budha Ikuti Rangkaian Hari Raya Waisak, Api Abadi Disemayamkan di Candi Mendut

Rangkaian Hari Raya Waisak tahun 2019 telah dimulai. Hari ini, Api alam dari Merapen Grobogan, disemayamkan di Candi Mendut

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ribuan Umat Budha Ikuti Rangkaian Hari Raya Waisak, Api Abadi Disemayamkan di Candi Mendut
istimewa
Umat Buddha dari berbagai daerah dan negara mengikuti posesi penyemayaman api alam di Candi Mendut, Magelang, Jumat (17/5). 

 Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Rangkaian Hari Raya Waisak tahun 2019 telah dimulai.

Kemarin, air berkah diambil dari Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung, Jateng menuju Candi Mendut, Kabupaten Magelang.

Hari ini, Api alam dari Merapen Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah telah sampai dan disemayamkan di Candi Mendut, Jumat (17/5/2019).

Prosesi dimulai dengan Bhikkhu Sangha menuju Merapen, Grobogan lalu melaksanakan Upacara Ritual Api Alam Tri Suci Waisak 2563 BE / 2019 di Merapen, Grobongan, Purwodadi, Jateng.

Mereka melakukan Puja Bhakti pensakralan Api Alam oleh Para Sangha dan Rohaniawan, Majelis-Majelis Agama Buddha secara bergantian.

Bhante Wongsin Labhiko Mahathera, mengatakan, api ini mengandung makna sinar terang untuk menerangi kehidupan.

Berita Rekomendasi

Air dan api ini adalah sarana yang penting dalam kehidupan manusia. Tanpa air ataupun api, dunia akan kacau balau.

"Kita sudah ambil air dan api, yang menunjukkan sinar terang. Sinar terang dalam menjalanlan hidup manusia yang bermoral dengan yang terang. Sinar terang untuk melenyapkan kegelapan batin," kata Bhante Wongsin, Jumat (17/5/2019) di sela prosesi penerimaan api alam di Candi Mendut.

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Hartati Murdaya, mengatakan, pengambilan api alam dari Merapen, Grobogan, ini adalah salah satu dari rangkaian perayaan Tri Suci Waisak yang dilaksanakan di Candi Mendut dan Candi Agung Borobudur tahun 2019 ini.

Api alam dari Merapen Grobogan dibawa dan disemayamkan di Candi Mendut.

Kemudian dilanjutkan pengambilan air berkah, di Umbul Jumprit, Temanggung, dibawa ke Candi Mendut di Kabupaten Magelang.

"Bhante, bikhu, dan umat buddha akan membacakan doa, hari ini dimalam hari, besok pagi, sebelum tanggal 18 Mei mendatang melakukan prosesi waisak yang besar, dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Umat akan membawa sasana puja, relik, bersama barisan umat ke Candi Borobudur," kata Hartati, Minggu (17/5) di sela-sela prosesi penyemayaman api alam di Candi Mendut.

Hartati mengatakan, api dalah sarana puja dan melambangkan suatu penerangan yang diharapkan mampu menerangi umat dalam segala langkah di kehidupan.

Penerangan ini gambaran Buddha yang menerangi dan dapat membawa manusia menuju langkah dan jalan yang benar.

"Api alam ini melambangkan penerangan, penerangan yang dapat membawa kita ke jalan yang benar, serta dapat mengikat hawa nafsu, ego, keserakahan, yang membelenggu umat manusia," kata Hartati.

Puluhan ribu umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan negara di dunia, mengikuti Waisak tahun ini di Magelang.

Ada 10.000 umat dan 14 sekte berada di naungan Walubi, perwakilan umat Buddha Indonesia dan umat Buddha dari Thailand, Laos, Kamboja, India, dan Tibet.

"Para duta besar perwakilan dari negara sahabat yang ada umat buddha di negara mereka. Saat kita berjalan akan kita lihat dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan."

"Besok hari lahir Sang Buddha, dan hari beliau mencapai kesucian dan hari beliau mencapai wafat, acara besok akan luar biasa," kata Bhante Wongsin.

Bhante Wongsin mengatakan pesan perayaan waisak adalah untuk menunjukkan kesejahteraan kepada semua orang, menjadi orang yang bermoral sesuai yang diajarkan Sang Buddha.

"Pada perayaan waisak ini, bersamaan dengan bulan Ramadan, kami berdoa untuk umat islam dan semua umat untuk kebahagiaan bangsa dan negara mendoakan saudara seluruh indonesia," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Rangkaian Hari Raya Waisak, Api Alam Disemayamkan di Candi Mendut Magelang

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas