Tukang Parkir Terduga Teroris Punya Laboratorium Bom & Ajak Teman Latihan Perang, Ini Faktanya
Karopemnas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan tukang parkir terduga teroris Pak Jenggot memiliki kemampuan merakit Bom.
Editor: tribunjakarta.com
TRIBUNNEWS.COM - Karopemnas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan tukang parkir terduga teroris Pak Jenggot yang ditangkap Densus 88 memiliki kemampuan merakit Bom berdaya ledak besar.
"Kemampuan E sama seperti kelompok JAD Lampung JAD Bekasi untuk merakit Bom dan kemampuan merakit bomnya jauh lebih tinggi dari saudara Amir di Bekasi," tuturnya.
Tak hanya itu, terduga teroris yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini rupanya telah melakukan beragam ekperimen, termasuk memiliki laboratorium untuk membuat Bom.
"Berbagai senyawa telah mereka coba. Ia juga punya laboratorium untuk membuat Bom. Ini labnya dan alat ukurnya telah disiapkan Perangkat Bom, ada panci vakum, penanak nasi yang digunakan sebagai media Bom berdaya ledak tinggi," jelasnya.
Selain itu, Pak Jenggot beserta kelompoknya memang telah menyiapkan beberapa agenda peledakan, termasuk melakukan peledakan pada saat 22 Mei 2019 mendatang
Dedi Prasetyo mengatakan, enam Bom yang disita saat penangkapan akan diledakkan pada 22 Mei untuk menunjukkan eksistensi mereka kepada dunia internasional. Enam Bom tersebut memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
"Sebut mereka thogut, yang dimaksud adalah kepolisian yang sedang saya jalankan tugas. Kemudian yang kedua adalah mereka akan menyasar kerumitan masa depan jika ada di tanggal 22 Mei di depan KPU. Mereka mengikuti dinamika perkembangan saat ini," ucapnya.
Pecahan Kelompok JAD
Karopemnas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris Pak Jenggot yang ditangkap Densus 88 bukan berasal dari jaringan JAD
"Bahwa kelompok yang terungkap ini tentu berbeda dengan JAD Bekasi, JAD Lampung, JAD Jawa Tengah. Kelompok ini pecahan JAD tapi terbilang lebih militan," ucapnya.