Begini Kronologis Kerusuhan Massa di Bawaslu hingga Petamburan
Namun, sekira pukul 23.00 WIB, Iqbal mengatakan ada massa yang berulah anarkis dan provokatif.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal menyampaikan kronologis bagaimana kerusuhan terjadi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga melebar ke sejumlah wilayah seperti Petamburan, Jakarta Barat.
Ia mengatakan aksi unjuk rasa massa demonstran awalnya berjalan kooperatif dan damai.
Kepolisian pun memberikan kompensasi untuk agar massa dapat melakukan salat maghrib, isya hingga tarawih.

"Kita berikan toleransi, walau dalam UU batas waktu pukul 18.00 WIB. Alhamdulilah pada saat itu juga anggota kami melakukan ibadah tanpa sekat. Setelah tarawih, sekira pukul 21.00 WIB Kapolres Jakpus mengimbau kepada massa aksi untuk membubarkan diri," ujar Iqbal, di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Baca: Helikopter Pemadam Kebakaran Lalu Lalang di Atas Kawasan Tanah Abang
Hal itu dituruti oleh koordinator aksi lapangan yang dengan kooperatif membubarkan diri dan meminta massa pulang ke rumah masing-masing.

Namun, sekira pukul 23.00 WIB, Iqbal mengatakan ada massa yang berulah anarkis dan provokatif.
Mereka disebut berusaha merusak barrier dan memprovokasi petugas di lapangan.

Bahkan mereka menyerang petugas dengan melempar batu, bom molotov hingga petasan berukuran besar.
Polisi sendiri terus mengimbau agar massa itu membubarkan diri.
"Kami terus mengimbau hingga pukul 03.00 WIB dan karena tidak kunjung kooperatif, terpaksa kita dorong massa yang sangat brutal tersebut. Publik juga sudah bisa melihat. Kami mengimbau segera pulang karena itulah imbauan polisi sesuai SOP," ucapnya.

Setelahnya, mantan Wakapolda Jawa Timur itu menyebut massa terpecah menjadi dua, ada yang menuju Jl Sabang, Jakarta Pusat dan ada menuju Jl KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat.
Jenderal bintang dua tersebut mengatakan ada 200 massa di Jl KS Tubun yang tengah beraksi pada pukul 03.00 WIB.
"Dari beberapa peristiwa tersebut berbagai data sudah kami dapat. Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa mayoritas dari luar Jakarta, dari Jawa Barat, Banten dan ada dari Jateng," tukasnya.