Dies Natalis ke 72, PMKRI Tegaskan Komitmen Kebangsaan
Juventus mengimbau agar para elit politik harus mengambil peran untuk merajut benang kebangsaan yang terkoyak akibat suhu politik pascapilpres
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia kembali menegaskan komitmen kebangsaan untuk Indonesia dalam seminar puncak “Tantangan Indonesia Pasca Pemilu” yang digelar di Surabaya, Sabtu (25/5).
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago, mengatakan PMKRI tidak pernah goyah dalam meneguhkan persatuan Indonesia di tengah carut marutnya situasi politik yang ada.
“Sudah 72 tahun kami mengabdi pada bangsa dan selama itu pula kami teguh berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, marawat Pancasila, di tengah setiap gejolak politik yang terjadi,” tutur Juventus dalam sambutan pembuka Seminar Nasional.
Ia mengatakan bahwa komitmen kebangsaan ini justru terdengar kencang terutama ketika bangsa dan negara di serang oleh infiltrasi ideologi asing yang ingin mengganti Pancasila.
Baca: Kerusuhan Jakarta, PP PMKRI Desak Aktor Intelektualnya Ditangkap
“Di tengah tumbuh suburnya fundamentalisme agama dan upaya menggantikan Pancasila dengan ideologi lain berbasis agama, PMKRI justru semakin relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini yakni komitmen kebangsaan untuk menjaga Pancasila dan keutuhan bangsa,” tegasnya.
Pada kesempatan itu juga Juventus mengimbau agar para elit politik harus mengambil peran untuk merajut benang kebangsaan yang terkoyak akibat panasnya suhu politik pasca pilpres.
“Elit jangan jadi demagog yang memprovokasi masyarakat, elit harus menjadi pengayom masyarakat. Kita ini kaum terdidik, pakailah itu untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia katakan fokus bangsa Indonesia harus ditujukan pada dunia yang semakin terdigitalisasi sebagai tantangan.
Baca: 6 Fakta Terbaru Kerusuhan Aksi 22 Mei: Polisi Benarkan Video Brimob Pukuli Warga
“Kita sibuk bertengkar dan pecah belah, sementara tantangan hari ini adalah Revolusi Industri 4.0 yang sudah ada di depan mata. Tidak siap, kita kalah dan tertindas. Mari bangkit dan hadapi itu,” kata dia.
Seminar Nasional ini menghadirkan Brigjen. Pol. E. Widyo Sunaryo staf khusus Menteri ESDM sebagai keynote speaker mewakili menteri ESDM yang berhalangan hadir, Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung, Kepala Bakesbangpol Jatim Drs. Ec. Jonathan Judyanto, Ketua Bawaslu Jawa Timur Moh. Amin, Peneliti CSIS D. Nicky Fahrizal.