Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mustofa Nahrawardaya yang 2 Kali Gagal Jadi Caleg dan Sering Berkomentar Kontroversial di Twitter

Pegiat media sosial itu ditangkap karena menyebar hoax dan ujaran kebencian.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mustofa Nahrawardaya yang 2 Kali Gagal Jadi Caleg dan Sering Berkomentar Kontroversial di Twitter
(Fabian Januarius Kuwado)
Mustofa Nahrawardaya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat fakta Mustofa Nahrawardaya, koordinator IT BPN Prabowo-Sandi yang ditangkap polisi.

Pegiat media sosial itu ditangkap karena menyebar hoax dan ujaran kebencian.

Polisi menangkap pegiat media sosial sekaligus Koordinator Relawan IT Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Capres dan Cawapres RI Prabowo Subianto -Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya, Minggu (26/5/2019).

Mustofa Nahrawardaya ditangkap perigas Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri karena diduga menyebarkan hoaks melalui Twitter.

Baca: Istri Mustofa Nahrawardaya Beberkan Kronologis Penangkapan Suaminya

Baca: Istri Mustofa Nahrawardaya Sebut Suaminya Derita 3 Penyakit Ini Sekaligus

Dikutip dari Kompas.com, Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul menuturkan surat penangkapan Mustofa Nahrawardaya diberikan kepada sang istri.

"Iya benar kita tangkap, dan surat (penangkapan) diberikan ke istri," kata Kombes Rickynaldo Chairul ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.

Dalam surat penangkapan bernomor SP.Kap/61/V/ 2019/Dittipidsiber, politisi PAN itu diduga menuturkan ujaran kebencian berdasarkan SARA dan/atau menyebarkan hoaks melalui Twitter.

Berita Rekomendasi

Menurut keterangan polisi, penangkapan tersebut diduga berkaitan dengan cuitan Mustofa Nahrawardaya perihal kerusuhan di Ibu Kota pada 22 Mei 2019.

"Iya (terkait cuitan soal kerusuhan 22 Mei di Jakarta)," ujarnya.

Lantas siapakah Mustofa Nahrawardaya dan bagaimana sepak terjangnya?

Berikut rangkumannya:

1. Dua kali menjadi Caleg

Mustofa Nahrawarya diketahui setidaknya dua kali menjadi calon anggota legislatif atau caleg.

Pada tahun 2014, Mustofa Nahrawardaya menjadi Caleg DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Dapil Jawa Tengah V meliputi Sukoharjo, Surakarta, Boyolali, dan Klaten.

Pada Pemilu 2014 itu, Mustofa Nahrawardaya gagal menuju ke Senayan.

Dalam Pemilu 2019, Mustofa Nahrawardaya kembali menjadi Caleg DPR RI, namun dari partai yang berbeda.

Masih di Dapil Jateng V, MMustofa Nahrawardaya menjadi Caleg nomor urut 4 dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Tak berbeda dari Pemilu 2014, di Pemilu 2019 ini, Mustofa Nahrawardaya kembali gagal ke Senayan.

2. Sering cuitkan hal kontroversial

Dalam cuitannya di Twitter, Mustofa Nahrawardaya kerap mencuitkan hal-hal kontroversial.

Di antaranya ia pernah mempersoalkan Cawapres nomor urut 01, Maruf Amin yang salat sambil duduk serta mencuit tentang pesawat Lion Air yang sudah mendarat di Bandara Halim Perdanakusumahpasca kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di peraiaran Karawang, Jawa Barat pada Oktober tahun lalu.

3. Namanya tercatat dalam pengurus PP Muhammadiyah

Di bio akunnya pada Twitter, Mustofa Nahrawardaya menulis sebagai anggota Majelis Pustaka dan Inormasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah

Penelusuran Tribunnews,com di website resmi Muhammadiyah, Minggu (26/5/2019), nama Mustofa Nahrawardaya tercantum sebagai anggota Divisi Boardcasting dan Informasi Publik.

4. Pernah dimintai keterangan oleh polisi soal cuitan Lion Air

Sebelum kini ditangkap dan berstatus tersangka, Mustofa pernah berurusan dengan polisi terkait cuitannya di twitter.

Tepatnya pada November 2018 lalu Mustofa dipanggil untuk menjalani pemeriksaan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal ( Bareskrim) Polri.

Dia diperiksa terkait hoaks alias bohong seputar insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 lewat media sosial Twitter.

Saat itu, Mustofa membantah telah menyebarkan hoaks.

Menurut Mustofa Nahrawardaya, kicauannya di Twitter merupakan kode untuk istri atau sopirnya guna memberitahukan bahwa pesawat Lion Air telah tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma.

“Jadi tweet Lion itu biasa untuk jemput penumpang, tokoh-tokoh besar, kami kalau jemput pakai kode,” ujar Mustofa Nahrawardaya.

Kicauan tersebut banyak disangka hoaks lantaran waktunya bertepatan dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

“Masak saya mau kirim hoaks, pesawat landing di Halim (Bandara Halim Perdana Kusuma) kan nggak ada Lion adanya Batik, cuman saya dengan istri biasanya itu istilah Batik saya kaitkan Lion, karena itu (Batik) groupnya Lion,” jelas Mustofa Nahrawardaya.

Dalam akun media sosial twitter @AkunTofa ia menulis, "Kabar dari temen saya di Halim, Lion Air sudah mendarat di Halim Perdana Kusuma Alhamdulillah," demikian ditulis Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter miliknya, sekitar pukul 09.18.

Namun, kicauan tersebut telah dihapus di timeline akun Twitter Mustofa Nahrawardaya.

Meski demikian, rekam jejak digital sudah tersebar luas dan mengundang komentar sejumlah warganet.

Mustofa Nahrawardaya mengaku langsung menghapus tweet-nya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Saat ditanya mengapa menyampaikan kode kode melalui Twitter, Mustofa Nahrawardaya mengaku demi alasan keamanan.

“Saya terus terang saja, HP saya ada yang kloning, sudah saya laporkan sejak 2017, maka saya enggak pernah SMS sama istri, soal penerbangan, soal tujuan perjalanan, soal posisi,” kata Mustofa Nahrawardaya.

“Saya melalui kode di Twitter lebih aman, artinya orang lain tak paham maksudnya kan. Daripada sama SMS atau WA (WhatsApp),” katanya menyambung.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 4 Fakta Mustofa Nahrawardaya Bos IT BPN Prabowo-Sandi yang Ditangkap Polisi, 2 Kali Ggaal ke Senayan

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas