Pesan Ketua DPR Kepada para Pengusaha: Bayar THR jangan Telat dan Sesuai Ketentuan
Para pengusaha muda harus mampu menguasai teknologi serta informasi guna menghindari ketertinggalan dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan kepada para pengusaha agar tidak telat membayar Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pekerjanya. Sebagaimana ketentuan dari Kementerian Ketenagakerjaan, THR wajib diterima oleh para pekerja H-7 sebelum Idul Fitri.
"THR merupakan hak bagi para pekerja dan kewajiban bagi para pengusaha. Jika THR dibayar sebelum H-7, para pekerja pasti akan senang sekali," ujar Bamsoet saat menghadiri buka puasa Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta, Minggu (26/05/19).
"Pada akhirnya, pengusaha juga yang diuntungkan karena para pekerja bisa termotivasi dalam bekerja dan meningkatkan produktifitas mereka," lanjutnya.
Baca: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Perlu untuk Menenangkan Situasi
Hadir dalam acara ini antara lain Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Abdul Latief, Agung Laksono, Erick Thohir, Maruarar Sirait, Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia beserta pengurus dan anggota HIPMI lainnya.
Ia meminta para pekerja tetap melakukan aktivitas pekerjaan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Jangan karena Ramadhan dan mau mendekati Idul Fitri, menjadi alasan menurunkan produktifitas.
Baca: KPK Periksa Duta Besar RI untuk Swiss
"Hubungan para pekerja dan pengusaha harus harmonis. Jangan hanya menuntut hak, namun melupakan kewajiban. Pekerja merupakan tulang punggung sebuah perusahaan, jika tidak bisa melakukan pekerjaan secara profesional, maka perusahaan tidak bisa berdiri tegak," tutur Bamsoet.
Selain itu, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini berharap HIPMI mampu menjadi wadah bagi para pengusaha untuk meningkatkan kemampuan di era revolusi industri 4.0.
Baca: Ace Hasan Syadzily Ingatkan Bambang Widjojanto
Para pengusaha muda harus mampu menguasai teknologi serta informasi guna menghindari ketertinggalan dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
"Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan tersendiri bagi HIPMI. Saya mendorong para anggota HIPMI untuk terus meningkatkan kemampuan adaptasi dan bisnis. Karena, persaingan global kedepan akan semakin sulit dan dunia berubah dengan cepat," pungkas Bamsoet.
Baca: Puasa Ampuh Tingkatkan Kesahatan, Pelayanan Pasien BPJS Menurun Saat Ramadan