SBY: Etika yang Kita Junjung Tinggi Menerima Kekalahan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa partainya memiliki etika yang dijunjung tinggi yaitu menerima kekalahan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa partainya memiliki etika yang dijunjung tinggi yaitu menerima kekalahan.
Pernyataan SBY itu disampaikan dalam video yang diputar dalam acara buka bersama Partai Demokrat di kediaman SBY, kawasan mega kuningan, Jakarta, Senin, (27/5/2019).
SBY mengatakan hal tersebut sebagai bagian dari kontempalsi ramadan tahun ini dan terkait sikap demokrat menerima hasil Pemilu Legislatif 2014.
SBY mengatakan ia sudah beberapa kali menerima kekalahan dalam politik.
Sebelum partai Demokrat berdiri, ia kalah dalam putaran kedua pemilihan wakil presiden 2001 silam.
Baca: Ani Yudhoyono Meneteskan Air Mata Dituduh Pura-pura Sakit
Tidak berselang lama setelah kekalahan tersebut, ia mengucapkan selamat kepada yang terpilih.
Tidak hanya itu, SBY juga mengatakan pernah menerima kenyataan pahit bahwa pada Pileg 2014 partainya berada di posisi keempat.
"Namun, saya ucapkan selamat kepada tiga partai politik, yang perolehan suaranya di atas Demokrat," katanya.
Hal tersebut menurutnya, diikuti oleh Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Anaknya tersebut menerima hasil hitung cepat Pilkada DKI 2017 meskipun penyelenggaraan Pilkada diwarnai banyak 'cerita'.
"Namun AHY secara kestaria menerima kekalahan itu," katanya.
Oleh karena itu, inti dari pidatonya 21 Mei lalu menurut SBY, pada hakekatnya sama yakni menerima hasil Pileg dengan sejumlah catatan.
"Karena terus terang banyak catatan berkaitan dengan Pemilu 2019 ini," katanya.
Meskipun demikian, Demokrat menurut SBY akan mengevaluasi penyelenggaraan Pemilu 2019 secara komprehensif.
Sehingga Pemilu dapat jujur, adil, lebih damai, dan demokratis.
"Saya katakan bahwa partai Demokrat juga merasa dirugikan akibat kurangnya fair play di Pemilu 2019," katanya.