Bukan Hanya BUMN dan ASN, Fadli Sebut Mayoritas Masyarakat Pilih Prabowo-Sandi
Bahkan menurutnya bukan hanya ASN, namun mayoritas masyarakat juga sebenarnya memilih Prabowo-Sandi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon sependapat dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko bahwa mayoritas pegawai BUMN dan Aparatur Sipil Negara (ASN) memilih pasangan Prabowo-Sandi.
Bahkan menurutnya bukan hanya ASN, namun mayoritas masyarakat juga sebenarnya memilih Prabowo-Sandi.
"Pertanyaan berikutnya kan ironis kok (Jokowi-Ma'ruf) bisa menang ya. makanya kemudian orang menduga ada kecurangan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (29/5/2019).
Adapun menurut Fadli mobilisasi ASN yang dimaksud BPN dalam berkas gugatan Pemilu Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi ( MK) yakni mobilisasi yang dilakukan oleh pimpinan ASN.
"Sekarang kan mobilisasi itu bisa terlihat, tentu bukan dari ASN-nya secara massa. tapi dari pimpinan pimpinannya, imbauannya, fasilitasnya, kan bisa pakai fasilitasnya. Misal datang ke suatu tempat kemudian ada fasilitas ASN untuk masyarakat diberikan sesuatu. kita lihat kok di beberapa tempat," katanya.
Baca: KPK Geledah Kantor Imigrasi Klas I Mataram, Sita Dokumen Perkara Suap Izin Tinggal WNA
Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah tudingan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga yang menyebut calon presiden petahana Joko Widodo menyalahgunakan BUMN semasa kampanye Pilpres 2019.
"Menggerakkan BUMN? Tahu enggak BUMN yang milih 02 (Prabowo-Sandiaga)? 78 persen. Menggerakkan ASN (aparatur sipil negara)? ASN 72 persen yang milih 02," ujar Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
"Di mana menggerakkan? Menggerakkan polisi? Buktinya di Aceh, NTB, Sumbar kalah telak (Jokowi-Ma'ruf)," sambung Moeldoko.
Menurut Mantan Panglima TNI itu, jika pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf menggerakan BUMN hingga kepolisian dalam kampanye kemarin maka suara yang diraih seharusnya besar dilingkungan karyawan BUMN maupun penegak hukum.
"Mana yang digerakkan? Kalau digerakkan 100 persen semua (pilih Jokowi). Di Paspampres kalah, di perumahan sekretaris negara kalah, terus mana yang digerakkan?," Paparnya.
Diketahuinya pencapaian suara Prabowo-Sandiaga cukup besar di lingkungan karyawan BUMN dan ASN, kata Moeldoko, berdasarkan survei tim internal Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
Sementara itu, dirinya yang baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi mengaku membahas soal gugatan hasil rekapitulasi suara KPU yang diajukan BPN Prabowo-Sandi ke MK.
Namun, Moeldoko tidak menyebut secara rinci pembahasan yang dilakukan dengan Jokowi. "Konsolidasi tentang perkembangan terakhir di MK seperti apa," katanya.
Diketahui, Tim Hukum BPN Prabowo-Sandi melayangkan gugatan hasil Pilpres 2019 ke MK. Dalam berkas gugatan tersebut, pasangan 02 itu juga mengungkap lima bentuk pelanggaran dan kecurangan masif dalam Pilpres 2019 yang dilakukan Jokowi-Ma'ruf.
BPN menyebut lima jenis kecurangan itu adalah penyalahgunaan anggaran belanja negara dan atau program kerja pemerintah, ketidaknetralan aparat negara (polisi dan intelijen), penyalahgunaan birokrasi dan BUMN, pembatasan kebebasan media dan pers, serta diskriminasi perlakuan dan penyalahgunaan penegakkan hukum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.