Ini Strategi BNPT Atasi Radikalisme dan Terorisme
Dalam mengatasi radikalisme dan terorisme, BNPT menerapan strategi penanganan radikalisme dan terorisme secara kreatif dan inovatif.
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam mengatasi radikalisme dan terorisme, BNPT menerapan strategi penanganan radikalisme dan terorisme secara kreatif dan inovatif.
"Kami manfaatkan semua saluran yang ada. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, selain kementerian dan lembaga pemerintah," kata Kasubdit Kontra Propaganda, Direktorat Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kolonel Sujatmiko dalam diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Roeslan Abdulgani, Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jl Medan Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).
Diskusi media dengan Tema “Kita Indonesia, Kita Pancasila”, juga menghadirkan narasumber Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Hariyono, serta Sekretaris Deputi VI Bidang Kesbang Kemenko Polhukam Brigjen Pol Mamboyng.
Lebih lanjut Sujatmiko menjelaskan, strategi mengatasi radikalisme dan terorisme dengan dua pendekatan; program deradikalisme dan kontra radikalisme.
Program deradikalisasi dengan cara pencerahan kepada mereka yang sudah terpapar. Jumlahnya 406 napitor, 191 tahanan. Total 567 orang yang tersebar di 89 lapas dan 2 rutan di 25 propinsi.
Selain mereka yang di lapas, juga di masyarakat. Hingga Januari 2019, jumlah napiter yang sudah bebas 632 orang. terbina 347. mantan teroris 90 orang di 17 propinsi.
Program kontra radikalisme melibatkan semua unsur masyarakat. "Caranya dengan kegiatan-kegiatan kreatif.
"Contohnya membentuk duta damai di dunia maya. BNPT juga mengajak youtuber untuk bersama membuat konten kreatif. Hasilnya luar biasa, banyak konten-konten kreatif untuk mengajak masyarakat menjauhi aksi radikalisme," jelas Sujatmiko.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.