Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut Yakin Polisi Segera Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei

Menurut Luhut, pikiran untuk membunuh karena perbedaan pendapat seperti itu seharusnya tidak terjadi di era demokrasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Luhut Yakin Polisi Segera Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
?Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, ancaman pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara, termasuk dirinya, merupakan cara yang kampungan.

"Untuk apa buat seperti itu. Kalau kita beda pendapat dalam demokrasi bukan dengan cara kayak gitu. Kan kampungan cara begitu dan pasti ketahuan," kata Luhut, ditemui di kediamannya di Jakarta, Kamis (31/5/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Luhut menuturkan, saat bertugas sebagai tentara dia kerap mendengar ancaman nyata yang disertai desing peluru.

Namun, ia mengaku heran jika hal serupa terjadi di Jakarta, terlebih di era demokrasi.

Baca: Sepak Terjang AZ, Mantan Sopir Kivlan Zen yang Diduga Terlibat Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional

Baca: Penjelasan Lengkap AHY Mengenai Kondisi Kesehatan Ani Yudhoyono yang Menurun

Baca: Respon Titiek Soeharto Diteriaki Ibu Presiden oleh Emak-emak

Menurut Luhut, pikiran untuk membunuh karena perbedaan pendapat seperti itu seharusnya tidak terjadi di era demokrasi.

"Kalau di daerah seperti gini, di Jakarta, di era demokrasi gini, masih ada pikiran seperti itu saya pikir kampungan itu," ujarnya lagi.

Luhut menyesalkan adanya ancaman pembunuhan di sela-sela aksi demonstrasi yang berakhir ricuh itu.

Berita Rekomendasi

Meski diakuinya, ancaman semacam itu merupakan hal yang biasa ia terima saat berkarir sebagai tentara.

"Yang saya sayangkan sebenarnya kenapa sih mesti ancam-ancam. Orang saya kenal juga kok, memang gampang bunuh orang," ujarnya pula.

Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Mantan Menko Polhukam itu meyakini cepat atau lambat dalang utama kelompok penunggang gelap aksi massa 22 Mei 2019 akan bisa terungkap.

"Hanya soal waktu saja, jadi tidak bisa berkelit. Saya lihat ini Pak Tito 'very very profesional'," ujarnya lagi.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengungkapkan empat nama pejabat negara yang menjadi sasaran dalam rencana pembunuhan oleh enam tersangka yang telah ditangkap.

"Ada Pak Wiranto, Menko Polhukam, Ada Pak Luhut, Menko Maritim. Lalu ada Pak Kepala BIN, dan juga ada Pak Gories Mere," ujar Tito.

Ia mengatakan, informasi tersebut berasal dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Ia memastikan informasi tersebut bukan berasal dari informasi intelijen.

Kata Wiranto

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku biasa saja menanggapi dirinya dan tiga tokoh nasional lain yang menjadi ancaman pembunuhan.

Menurut Wiranto, dirinya sama sekali tidak gentar apalagi takut. Wiranto juga mengaku tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa tanpa ada yang dikurangi.

"Biar ada ancaman pembunuhan kita tetap kerja keras sesuai prosedur dan dengan orisntasi mengamankan keselamatan negara," ucap Wiranto saat ditemui di kantornya, Selasa (28/5/2019).

"Soal nyawa itu ada di tangan Allah. Tidak perlu takut atau surut. Tetap teguh dan tegakkan kebenaran, keamanan nasional," tegasnya.

Menko Polhukam Wiranto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/5/2019). Terkait penahanan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko, Wiranto menjelaskan Soenarko ditangkap atas dugaan kasus kepemilikan senjata ilegal yang diduga diselundupkan dari luar Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menko Polhukam Wiranto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/5/2019). Terkait penahanan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko, Wiranto menjelaskan Soenarko ditangkap atas dugaan kasus kepemilikan senjata ilegal yang diduga diselundupkan dari luar Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Wiranto berharap kedepan Polri bisa mengusut tuntas kasus rencana pembunuhan yang menurutnya sangat serius tersebut.

"Mudah-mudahan Polisi mengusut tuntas rencana pembunuhan serius ini," imbuhnya. 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas