Saling Menguatkan di Tengah Terpaan Isu Perpecahan
Berkunjung dan silahturahmi merupakan tradisi bangsa Indonesia untuk menjalin komunikasi
Editor: FX Ismanto
![Saling Menguatkan di Tengah Terpaan Isu Perpecahan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemuda-katolik-dan-gp-ansor-kunjungi-posko-mudik-kebhinekaan_20190603_145555.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Berkunjung dan silahturahmi merupakan tradisi bangsa Indonesia untuk menjalin komunikasi. Dimana komunikasi dengan perjumpaan menjadi sarana untuk menguatkan, terutama di tengah terpaan isu perpecahan yang sangat mengkhawatirkan.
Pengurus Pemuda Katolik Komda Lampung mengunjungi Posko Mudik Kebhinekaan yang diinisiasi oleh GP Ansor dan Banser di ruas Jalinsum, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, 1 Juni 2019 kemarin.
Dalam suasana santai, kunjungan tersebut menumbuhkan dialog pemuda antar lintas agama. Dimana yang hadir saat itu, juga dari Gema Budhis. Dialog kebersamaan tepat di hari lahirnya Pancasila. Harapannya, dialog dapat menjadi bagian langkah solutif mengurangi degradasi mental bangsa.
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Lampung Marcus Budi Santoso mengungkapkan, Pancasila lahir dari jati diri bangsa yang plural. Oleh karena itu, mentradisikan Pancasila, menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bangsa ini. Terlebih pada generasi milineal dan anak muda.
"Jika generasi ini didiamkan saja, bukan tidak mungkin bangsa ini akan makin terpuruk," ungkap Marcus Budi Santoso.
Pembiaran tersebut, tambah Marcus, dapat berdampak pada bangsa yang tidak produktif. Karena pasti hanya akan sibuk mengurus konflik horisontal, konflik suku, agama, ras dan seterusnya.
"Model-model kegiatan bersama kebinekaan ini, adalah bagian langkah solutif mengurangi degradasi mental bangsa," imbuh Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Lampung ini.
Marcus Budi Santoso berharap, kegiatan kebersamaan bukan hanya sekedar simbolik semata di tingkat elite. Sehingga harus dibumikan dan diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kehususnya kepada anak-anak sejak dini, keluarga, lingkungan dan masyarakat luas.
Dia menekankan, bahwa Indonesia ini bukan hanya kaya akan alamnya. Tapi juga sangat kaya akan tradisi dan budaya yang lahir dari berbagai suku, agama dan ras. Sesuatu yang indah jika masing-masing bisa menyelami dan menghargai keberagaman tersebut.
Ketua PW GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim mengapresiasi dukungan Pemuda Katolik dalam kegiatan Posko Mudik Kebhinekaan. Dia mengungkapkan, posko tersebut sebagai bentuk manifestasi dalam rangka membangun kebersamaan, memperkokoh persatuan, dan kesatuan.
"Posko Kebhinekaan ini, wujud bahwa kita semua sebagai sesama anak bangsa yang mencintai bangsa ini. NKRI Harga Mati," tegas Hidir Ibrahim.
Ketua GP Ansor Kota Bandar Lampung Agung Zahwil Afkar berharap kegiatan kebersamaan ini dapat memberikan pesan moral kepada semuanya. Ia pun berterimakasih atas dukungan Pemuda Katolik yang sudah tiga tahun berturut-turut ambil bagian dalam kegiatan itu.
Ketua Pemuda Katolik Komcab Bandar Lampung Laurentius Wendy mengungkapkan posko mudik lintas agama menjadi penepis kabar-kabar hoax yang ada paska Pilpres 2019.
Terutama isu hoax tentang gejolak di akar rumput. "Kami baik-baik saja, dan dengan adanya posko ini Persatuan dan Kesatuan antar umat beragama akan selalu terjaga," tukasnya.
Anggota FKUB Kota Bandar Lampung Agustinus Warso mendukung adanya Posko Mudik yang diselenggarakan GP Ansor dan pemuda lintas agama.
Dia berharap persatuan, dengan silahturahmi akan selalu terjaga dan saling mengingatkan serta menguatkan. Lebih dari itu, ikatan ikatan primordial yang saat ini ada, dapat terlepas dengan adanya kegiatan ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.