Hari Ini, Densus 88 Antiteror Gali Keterangan dari Pelaku Bom Bunuh Diri Sukoharjo
Pihak Laboratorium Forensik Polri sendiri, kata dia, mengalami sedikit hambatan lantaran handphone RA telah dirusak
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Densus 88 Antiteror menggali keterangan dari RA (22), yang merupakan pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan kondisi tersangka cukup stabil dan membaik sehingga tim Densus 88 pun menggali keterangan dari yang bersangkutan meski belum secara menyeluruh.
"Saat ini memang kondisi tersangka RA dalam kondisi yang cukup stabil. Kesehatannya membaik namun belum bisa dimintai keterangan secara full. Barusan tim densus 88 hari ini memintai keterangan (pada RA) tapi belum full," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).
Ia menjelaskan pihaknya berupaya membuka dan menelusuri jaringan komunikasi RA melalui handphone dan akun Facebook (FB) yang bersangkutan.
Pihak Laboratorium Forensik Polri sendiri, kata dia, mengalami sedikit hambatan lantaran handphone RA telah dirusak.
"Namun aparat kepolisian mencoba semaksimal mungkin untuk membuka jaringan komunikasi tersangka RA dengan menggunakan akun FB yang bersangkutan," kata dia.
Baca: Densus 88 Sita Kabel, Arang, dan Serbuk Putih dari Rumah Terduga Pelaku Bom Sukoharjo
"Yang bersangkutan memang membackup diri menggunakan akun FB-nya langsung ke ISIS. kemudian akan mencoba mendalami jaringan komunikasi yang bersangkutan di akun FB, ini sedang didalami," imbuh mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6) malam.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pelaku berinisial RA itu merupakan kelahiran 1997 atau masih berusia 22 tahun.
"RA, usianya 22 tahun, kelahiran tahun 1997, yang bersangkutan pekerjaannya adalah swasta," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2019).
Dedi juga menyebut bahwa RA diketahui belum menikah atau berkeluarga. Selain itu, berdasarkan ijazah yang ditemukan kepolisian, pendidikan terakhir yang ditempuh RA adalah SLTA.
Baca: Soal Bom Bunuh Diri Sukoharjo, Kapolri : Sementara Kami Simpulkan Ini Serangan Lonewolf
Saat ditegaskan apa sebenarnya pekerjaan dari pelaku, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menjawab bahwa yang bersangkutan berjualan gorengan.
"Dodolan (Jualan), tukang gorengan," ucapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan ayah dan kakak pelaku kepolisian mendapati bahwa RA merupakan sosok pendiam yang jarang bersosialisasi.
Yang bersangkutan juga jarang berpamitan apabila bepergian, seperti saat akan melakukan bom bunuh diri kemarin.
"Kalau (dari keterangan) ayah dan kakak pelaku, memang pelaku lebih banyak memiliki kecenderungan sifat pendiam. Jarang untuk melakukan komunikasi dan bersosialisasi," jelasnya.
Baca: Berita Terkini Bom Bunuh Diri di Kartasura, Pelaku Rakit di Kamar dan Lakukan Percobaan di Sawah
"Keluar juga kadang berpamitan, kadang tidak berpamitan. Kejadian penyerangan atau bom bunuh diri yang dilakukan malam hari kemarin itu (RA) tidak berpamitan," tukasnya.
Seperti diketahui, diduga sebuah bom bunuh diri meledak di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, bom bunuh diri meledak di depan Pospam yang terletak di persimpangan di simpang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Adapun seorang yang diduga pelaku tampak tergeletak dan diperkirakan tewas di depan Pospam dengan luka parah pada bagian pinggang hingga kaki.
"Iya benar, saya saat jaga di pos," ungkap salah seorang polisi, Ary kepada TribunSolo.com.
"Kejadian baru saja, sekitar pukul 23.00 WIB," kata dia lewat pesan singkat.
Sementara itu lokasi kejadian yang beberapa hari ini digunakan oleh personel Polres Sukoharjo untuk menguraikan kemacetan arus lalu lintas saat mudik Lebaran itu, dijaga ketat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.