Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Terjunkan Tiga SSK Brimob Jaga Perbatasan Dua Desa yang Bentrok di Buton

Saat ini ada 3 SSK brimob melakukan pengamanan diperbatasan kedua desa tersebut dan juga dibantu dua SST dari Korem dan satu SST dari Polres Bau Bau

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polri Terjunkan Tiga SSK Brimob Jaga Perbatasan Dua Desa yang Bentrok di Buton
KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menerjunkan tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob untuk mengamankan dan menjaga di perbatasan dua desa yang bentrok di Buton, Sulawesi Tenggara.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan 300 personel Brimob itu berjaga di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampoabalo.

Mereka turut dibantu oleh 2 SST dari Komando Resort Militer (Korem) dan satu SST dari Polres BauBau.

"Saat ini ada 3 SSK brimob melakukan pengamanan diperbatasan kedua desa tersebut dan juga dibantu dua SST dari Korem dan satu SST dari Polres Bau Bau," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut saat ini Kapolda setempat, bersama Danrem, Bupati serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat sudah melakukan rapat untuk meredam situasi disana.

Jenderal bintang satu tersebut meminta har masyarakat tak melakukan provokasi yang dapat menyulut bentrok antar desa kembali.

"Semua warga diminta menahan diri. Karena aparat kepolisian bersama TNI akan melakukan penegakan hukum terhadap siapapun yang melakukan perbuatan melawan hukum," tukas Dedi.

Baca: Kepolisian Tengah Dalami Provokator Bentrok Desa hingga Pelaku Pembakaran di Desa Buton

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri mengungkap kronologi bagaimana mulanya pecah bentrok antar warga desa di Buton, Sulawesi Tenggara.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan masalah dimulai dari konvoi sepeda motor yang dilakukan oleh para pemuda Desa Sampoabalo melewati Desa Gunung Jaya, Selasa (4/6) sekira pukul 21.00 WIB.

"Hal itu membuat masyarakat disana resah, kemudian situasi tersebut ternyata sebagai salah satu pemicu," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).

Sehari berselang pasca konvoi motor, seorang pemuda dari Desa Sampoabalo akan melakukan silaturami ke rumah saudaranya dengan melewati Desa Gunung Jaya sekira pukul 13.00 WIB.

Namun, saat melewati desa itu, pemuda tersebut dipanah dengan busur dari besi oleh pemuda dari Desa Gunung Jaya.

Akibatnya, pemuda Sampoabulo terkena dan terluka di bagian dada sebelah kiri. Kemudian melaporlah dirinya kepada masyarakat desanya yang kemudian melakukan penyerangan kepada Desa Gunung Jaya.

Sebanyak 100 lebih warga Desa Sampaobulo menyerang sekira pukul 14.00 WIB. Adapun 50 rumah di Desa Gunung Jaya dibakar beserta satu unit mobil dan satu unit sepeda motor.

"Aparat kepolisian dan TNI berusaha untuk meredam, melokalisir agar kejadian tersebut tidak meluas," ucap mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.

Akan tetapi, warga Desa Gunung Jaya melakukan serangan balik pada Kamis (6/6) dengan melibatkan kelompok etnis tertentu. Akibat serangan balik ini, dua orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas