Santunan Dari KPU Belum Cair, Ali Batal Gelar Tahlilan Meninggalnya Ahmad Farhan
Lantaran belum cair, ayah almarhum, Ali Azhari (61) mengatakan pihak keluarga tak bisa menggelar acara tahlilan 40 hari meninggalnya Farhan.
Editor: Hendra Gunawan
Hal itu terjadi pada Ani Hasibuan ketika mengetahui bahwa dirinya bahkan harus dipanggil oleh pihak kepolisian.
Diwartakan sebelumnya, Polda Metro Jaya memanggil dokter Ani Hasibuan atau yang punya nama lengkap Robiah Khairani Hasibuan untuk dimintai keterangan sebagai saksi dugaan penyebaran ujaran kebencian.
Hal itu berkaitan dengan ucapan Ani Hasibuan beberapa waktu lalu mengenai tudingan senyawa kimia pemusnah massal yang menjadi penyebab meninggalnya petugas KPPS.
Dalam unggahan berbentuk foto bidik layar artikel dari situs tamsh-news.com yang beredar di media sosial, nama Ani Hasibuan tercantum dalam judul berita disertai pernyataan,
“Pembantaian Pemilu, Gugurnya 573 KPPS”.
“Ya, benar, diklarifikasi terkait ucapannya yang menyebut senyawa kimia pemusnah massal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika dikonfirmasi, Kamis (16/5/2019).
Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com di pranala https://tamsh-news.com/article/dr-ani-hasibuan-sps--pembantaian-pemilu-gugurnya-573-kpps, dalam tubuh berita dipaparkan soal klaim telah ditemukan senyawa kimia pemusnah massal pada tubuh 573 anggota KPPS yang meninggal dunia, tanpa satu pun pernyataan dari Ani Hasibuan mengenai hal tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Dokter Ani Hasibuan pun mengaku terkejut karena merasa tidak pernah mengatakan suatu hal yang rumit.
Pun dengan adanya sebuah artikel yang memuat sebuah teori yang menurut Ani Hasibuan tidak pernah ia utarakan.
"Saya kaget, karena saya tidak merasa mengatakan sesuatu yang rumit. Saya hanya menyampaikan hal-hal sederhana," ucap Dokter Ani Hasibuan dilansir dari tayangan channel Talkshow TV One edisi Selasa (21/5/2019).
"Saya enggak tahu sama sekali tentang itu. Saya tidak pernah mengatakan itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Dokter Ani Hasibuan pun mengatakan bahwa dirinya hanya ingin membantu korban meninggalnya petugas KPPS.
Keseriusan dokter Ani Hasibuan itu bahkan sampai ia buktikan dengan mendatangi langsung DPR.
"Awalnya saya datang ke DPR. Supaya orang-orang yang sakit, meninggal, diurus sesuai haknya. Dan yang saya perjuangkan itu. Paling enggak anak-anak yang meninggal itu diberikan beasiswa.