Sido Muncul Bantu Korban Banjir di Samarinda
Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda dilanda banjir yang sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Akibat bencana tersebut, masyara
TRIBUNNEWS.COM - Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda dilanda banjir yang sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Akibat bencana tersebut, masyarakat harus rela untuk kehilangan dan kerusakan dari harta benda yang dimilikinya.
Tak hanya harta benda, dari segi kesehatan, banyak masyarakat yang mengeluhkan gangguan kesehatan akibat banjir tersebut. Bahkan, sekitar 200 lebih korban bencana/hari mendatangi posko kesehatan yang berada di Posko Induk, Jalan DI Pandjaitan.
Dikutip dari TribunKaltim, berdasarkan keterangan posko kesehatan setempat, para korban yang menemui petugas mengeluhkan berbagai penyakit yang dirasakannya, seperti batuk, pilek, gatal, dan penyakit lainnya.
“Paling banyak keluhannya batuk, pilek, dan gatal. Ada juga sakit perut,” ujar Dinas Kesehatan yang bertugas di posko, Ery Wardhana, Rabu (12/6).
Merespon tingginya angka tersebut dan pentingnya menjaga kesehatan saat bencana banjir melanda, PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk memberikan bantuan untuk korban banjir di kota Samarinda, Rabu (12/6).
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk, Irwan Hidayat, menyampaikan dirinya sangat prihatin akan peristiwa tersebut. Melalui sambungan telepon, Irwan mengatakan saat mendapat kabar adanya bencana banjir di Samarind. Ia langsung menginstruksikan agar memberikan bantuan berupa produk Sidomuncul yang dapat segera disalurkan.
“Sebenarnya, saya meminta agar sejak Selasa (11/06) bantuan segera disalurkan. Hanya saja, memang agak sedikit kesorean. Jadi, esok pagi harinya, saya minta agar distributor saya di Samarinda untuk menyiapkan bantuan dan segera disalurkan,” ujar Irwan Hidayat.
Dalam pemberian bantuan, Sido Muncul memberikan produk unggulannya yaitu Tolak Angin dan Tolak Linu. Kedua produk dinilai sangat tepat jika disalurkan untuk korban bencana banjir dan mampu dimanfaatkan oleh relawan yang sedang membantu di lokasi bencana.
“Dengan bantuan ini (Tolak Angin dan Tolak Linu), saya nilai sangat tepat. Sebab kondisi banjir dan cuaca yang dingin di lokasi banjir bisa menyebabkan korban banjir, maupun relawan terserang masuk angin atau pegal linu. Jadi, tugas dan pekerjaan yang mereka laksanakan tak terganggu,” ujar Irwan Hidayat.
Ia juga menyampaikan ingin sekali hadir dan langsung menyerahkan bantuan kepada korban banjir. Namun, situasi dan kondisi tak memungkinkan dirinya untuk hadir di Samarinda. Untuk itu, ia menyampaikan permohonan maaf karena tak dapat memberikan bantuan secara langsung.
“Saya ingin sekali hadir di sana. Tapi yang paling pentingkan bantuannya sudah sampai di lokasi warga yang membutuhkan,” kata Irwan Hidayat.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami bencana serupa dan bisa merasakan dampak negatif dari bencana banjir. Irwan Hidayat mengatakan, saat di kampung dulu, setiap tahun rumahnya selalu terganang banjir.
“Tapi, banjir ya tak separah di Kaltim. Jadi, saya tahu benar rasanya terkena banjir. Saya meminta dan mengharapkan agar semua korban banjir bisa lebih bersabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini,” lanjutnya.
Adapun lokasi yang menjadi tujuan penyerahan bantuan yakni di Gereja St Lukas, Gereja HKBP, Gereja Pantekosta, Gereja GPMII, Masjid Al Ma'ruf, Masjid Al Muhajirin, Pura, Vihara, Posko Induk, Posko Balakar dan Posko Gojek. Sedangkan total bantuan yang diserahkan senilai Rp 65 juta, dengan rincian 40 dus jamu Tolak Angin dan 20 dus Tolak Linu.
Irwan Hidayat juga berharap agar bantuan yang diberikan mampu dimanfaatkan oleh seluruh korban bencana.
“Saya mengharapkan, semua bantuan yang kami salurkan dapat terdistribusi dengan baik kepada seluruh pihak yang membutuhkan selama banjir melanda,” tutup Irwan Hidayat.
Penulis: Dea Duta Aulia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.