Mantan Komandan Tim Mawar: ''Yang Dipersoalkan adalah Cover Depan. Tim Mawar Sudah Bubar''
Chairawan juga meminta jangan ada lagi istilah eks Tim Mawar terlebih tim tersebut sudah dibubarkan sudah lama.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Komandan Tim Mawar, Mayjen TNI (Purn) Chairawan enggan membocorkan hasil mediasi dengan Majalah Tempo pada Selasa (18/6/2019) di kantor Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
"Untuk materi kesepakatan awal tidak boleh keluar. Kami hormati permintaan Dewan Pers. Baiknya tunggu saja hasil sidang pleno Dewan Pers, karena memang kesepakatan awal Dewan Pers bilang tidak boleh keluar apa yang di bicarakan di dalam. Kalau kami sampaikan, nanti kami dituntut lagi," ujar Chairawan.
Chairawan juga meminta jangan ada lagi istilah eks Tim Mawar terlebih tim tersebut sudah dibubarkan sudah lama.
"Nggak ada eks-eks an lah. Yang sekarang dipersoalkan adalah cover depan kan. Tim Mawar sudah bubar, lalu membicarakan yang sudah bubar, tidak ada, berarti apa? ," ungkapnya.
Untuk diketahui, kehadiran Chairawan ke Dewan Pers yakni untuk mediasi dengan Majalah Tempo atas laporannya beberapa waktu lalu terkait artikel berjudul dugaan keterlibatan Tim Mawar dalam kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
Baca: KPU: Kesalahan Input Data di Situng Tidak Dapat Disimpulkan Adanya Rekayasa
Kuasa hukum Chairawan, Herdiansyah menuturkan kliennya melaporkan Majalah Tempo karena artikel yang dimuat dianggap menghakimi Tim Mawar secara keseluruhan.
Tim Mawar sendiri merupakan tim dalam kesatuan Komando Pasukan Khusus Grub IV TNI AD yang diduga melakukan penculikan aktivis di tragedi 1998.
Di artikel Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019, mantan anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid, diduga terkait dengan aksi kerusuhan tersebut dan disebut pula berada di sekitar Bawaslu saat kerusuhan.
Atas hal itu, Fauka membantah berada di sekitar Gedung Bawaslu ketika kerusuhan berlangsung.
Usai pertemuan dengan Majalah Tempo, Selasa (18/6/2019), Chairawan mengaku pihaknya akan menunggu hasil sidang pleno dari Dewan Pers yang paling cepat keluar pada Selasa minggu depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.