Menhan Ryamizard: 3 Persen Anggota TNI Tak Setuju Pancasila
Ryamizard mengungkapkan alasannya menyampaikan keprihatinan tersebut di tengah-tengah berkumpulnya para anggota TNI aktif dan para purnawirawan itu.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu prihatin dengan kabar ada sebagian Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan sejumlah purnawirawan yang tak sepakat dengan ideologi Pancasila.
Berdasarkan data internalnya, Ryamizard mengatakan, ada sekitar tiga persen anggota TNI yang sudah terpapar paham radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Ryamizard saat acara silahturahmi dan halal bihalal di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (19/6/2019).
"Kurang lebih tiga persen, ada TNI terpengaruh dan tak setuju Pancasila. Ini memprihatinkan sekali," ujar Ryamizard.
Ryamizard mengungkapkan alasannya menyampaikan keprihatinan tersebut di tengah-tengah berkumpulnya para anggota TNI aktif dan para purnawirawan itu.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) ini berharap, kehadiran para purnawirawan TNI dapat membantu mengurangi atau bahkan mengentaskan hal yang dianggapnya berbahaya itu.
Baca: Driver Ojol Gasak Ponsel Bocah di Cengkareng karena Terlilit Utang, Aksinya Viral
"Mumpung kita berkumpul, ada sesepuh (purnawirawan), bersama-sama bagaimana mengatasi Indonesia terhindar dari hal yang tidak diinginkan," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta agar anggota TNI yang terpapar paham radikalisme kembali mengingat dan berpegang pada sumpah prajurit.
"Kita mengimbau supaya mereka menepati sumpah prajurit, menyatakan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila. Sumpah, tidak boleh main-main dengan sumpah," tegasnya.
Lebih lanjut, Ryamizar memaparkan sejumlah lembaga pendidikan dan instansi pemerintah yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan khilafah.
Ia menyebut, sebanyak 23,4 persen mahasiswa setuju dengan negara Islam atau khilafah, lalu ada 23,3 persen pelajar SMA yang juga setuju.
"18,1 persen pegawai swasta menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, kemudian 19,4 persen PNS menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, dan 19,1 persen pegawai BUMN tidak setuju dengan Pancasila," terangnya.