Kemenlu Bantu Pemulangan Putra Ketua MA ke Tanah Air
Pada Kamis (20/6/2019) malam, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri tiba di kediaman rumah duka dengan pengawalan lengkap Paspampres.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pelayat terus berdatangan ke kediaman rumah duka putra sulung Ketua Mahkamah Agung M Hatta Ali, Mohammad Irfan di jalan Widya Candra.
Pada Kamis (20/6/2019) malam, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri tiba di kediaman rumah duka dengan pengawalan lengkap Paspampres.
Sekitar satu jam, Jusuf Kalla berada di dalam rumah duka dan keluar dari rumah duka sekira pukul 22.45 WIB tanpa memberikan keterangan apapun.
Ucapan duka cita turut datang dari Istana Negara dan juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
"Saya sungguh ingin menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya putra beliau. Mudah-mudahan amal ibadahnya bisa diterima Yang Maha Kuasa dan beliau tentunya bisa mendapatkan ketabahan," ungkap Moeldoko.
Baca: Tes Kepribadian: Pilih Warna Favoritmu dan Temukan Apa yang Sebenarnya Anda Butuhkan untuk Bahagia
Baca: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy A80 dan A70, Ponsel Kelas Menengah Samsung
Mantan Panglima TNI ini juga menyebut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) secara otomatis pasti membantu kepulangan jenazah Almarhum dari Namibia, Afrika bagian Selatan ke tanah air.
"Pasti, itu secara otomatis Kemenlu punya tugas untuk itu," imbuhnya.
Sayangnya Moeldoko belum bisa memastikan apakah hari ini, Jumat (21/6/2019) Jokowi bakal ke rumah duka atau tidak.
Sementara itu, ratusan karangan bunga ungkapan duka cita untuk putra sulung Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia M Hatta Ali, Mohammad Irfan tampak berjejer di sepanjang jalan Widya Candra pada Kamis (20/6/2019) malam.
Karangan bunga tersebut berasal dari sejumlah Pimpinan, pejabat, dan Hakim Agung di lingkungan Mahkamah Agung, Pejabat Negara, Kepala Daerah, Pimpinan Pengadilan hingga tokoh masyarakat.
Terlihat karangan bunga mulai dari Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Ketua Mahkamah Konsitutsi Anwar Usman, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan para tokoh lainnya.
Diketahui, Muhammad Irfan meninggal dunia di Bamibia akibat kecelakaan sepeda motor besar atau moge. Almarhum mengalami kecelakaan tunggal dalam rombongan touring, grub motor Dabombix.
Kronologi kecelakaan yakni rombongan dari Indonesia yang dipimpin oleh Komjen Pol (Pp) Nanan Soekarno, mantan Wakapolri melakukan touring dengan mode ke Afrika sejak 11-29 Juni 2019 dengan rute Cape Town, Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Zambia.
16 Juni 2019, rombongan masuk wilayah Namibia dan menjelajah gurun serta padang savana di beberapa kota di Namibia.
Pada 19 Juni 2016, waktu setempat, Nanan Soekarno memberitahu KBRI Windhoek telah terjadi kecelakaan tunggal akibat terjatuh dari moge di daerah Naukluf National Park, 294 km dari Kota Windhoek.
Korban kecelakaan bernama Endyk Bagus mengalami luka dan Mohamad Irfan Hatta Ali mengalami patah leher akibatnya meninggal dunia.