Pencarian Heli TNI AD yang Hilang Kontak di Papua Dihentikan Sementara
Dax menjelaskan kegiatan pencarian pada hari keempat tersebut dilaksanakan dimulai pada pukul 07.00 - 15.00 WIT.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Infantri Dax Sianturi mengatakan pencarian helikopter Penerbad MI 17 Noreg HA harus dihentikan sementara karena pertimbangan cuaca yang tidak memungkinkan.
Karenanya, Dax mengatakan pencarian akan kembali dilakukan esok hari.
"Proses pencarian dihentikan sementara pada pukul 15.00 WIT dengan pertimbangan cuaca yang tidak memungkinkan. Proses pencarian akan dilanjutkan esok hari," kata Dax dalam keterangannya pada Senin (1/7/2019).
Dax menjelaskan kegiatan pencarian pada hari keempat tersebut dilaksanakan dimulai pada pukul 07.00 - 15.00 WIT.
Pencarian melalui udara dengan mengerahkan dua unit helly Bell 412 TNI AD, satu unit CN 235 TNI AU sebagai supporting flight, dan satu unit helly Bell 206 perbantuan penerbangan sipil.
Baca: Konser di Indonesia, Anggun C Sasmi Rindu Nyanyi Lagu-lagu Lamanya
Baca: Motif Bunuh Diri Aktris Korea Jeon Mi Sun Diungkapkan Agensinya
Baca: UU Tak Kenal Istilah Oposisi, Pakar Tegaskan Kontrol dan Pengawasan ke Pemerintah Wajib Ada
"Helly Bell 206 melaksanakan 3 kali penerbangan pencarian pada radius 5 - 20 mile dari titik lost contact. Helly Bell 412 Noreg 5177 melaksanakan dua kali penerbangan pencarian pada radius 5 - 20 mile dari titik lost contact. Helly Bell 412 Noreg 5185 melaksanakan 1 kali penerbangan pencarian (searching flight) pada radius 5 - 20 mile dari titik lost contact dan CN 235 melakukan supporting flight dari Sentani menuju Oksibil dengan membawa persedian avtur dan rensum tempur untuk kepentingan kegiatan SA," kata Dax.
Selain itu, pencarian juga dilakukan melalui darat oleh Tim SAR darat dengan kekuatan kurang lebih seratus orang mencakup tiga wilayah.
Wilayah pertama yakni Kabupaten Oksibil, dengan kekuatan 50 orang dipimpin Dandim 1702 yang merupakan gabungan personel TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat melakukan penyisiran di Distrik Oskob di sekitar ketinggian Gunung Mol dan Apurob.
Wilayah kedua yakni Kabupaten Jayapura dengan kekuatan 20 orang gabungan TNi dan masyarakat dipimpin Dandim 1701 melakukan penyisiran di wilayah Kaureh.
Sedangkan wilayah ketiga dengan kekuatan 30 orang gabungan TNI dan masyarakat dipimpin Kasi Ops Korem 172 melakukan penyisiran di sektor Airu.
"Hingga pkl 15.00 WIT pencarian baik dari udara maupun darat belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat Helly Penerbad MI 17 Noreg HA 5138," kata Dax.
Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Helikopter tersebut sedang melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di Distrik Okbibab.
Bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar. Pada pukul 11.44 WIT, Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani.
Sesuai ekstimasi waktu, seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.
Selain pencarian, Tim SAR gabungan juga melakukan penyisiran di Distrik Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura.
Hal tersebut dilakukan karena ada informasi dari warga di dua lokasi tersebut yang mengaku sempat mendengar bunyi helikopter pada 28 Juni 2019.