TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Johnny G Plate mengatakan bahwa saat ini terdapat 64 orang calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mengikuti proses uji atau evaluasi administratif.

Mereka yang lolos proses administratif itu lalu akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI.

"Ada 64 orang calon anggota BPK saat ini sedang dilakukan proses evaluasi administratif. Kami akan melanjutkan yang sudah lolos proses administratif," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (4/7/2019).

Menurut Plate salah satu uji administratif yang harus dilalui ke 69 calon itu yakni makalah.

Makalah yang dibuat para calon harus memenuhi passing grade yang telah ditentukan oleh panitia seleksi.

"Sepengetahuan saya ada beberapa makalah yang barangkali belum bisa lolos passing gradenya. kan dibrikan penilaian angkanya. kalau tidak masuk passing grade ya terpaksa harus digugurkan," katanya.

Baca: Dipindahkan dari Kursi Ekstra yang Ia Pesan, Penumpang Ini Alami Memar Akibat Kursi Sempit

Dalam seleksi calon anggota BPK di DPR menurut Johnny akan dilihat bagaimana komitmen para calon. Akan diuji kesesuaian anatara tulisan makalah para calon dengan cara berpikir.

Selain itu akan dilihat juga bagaimana rekam jejak mereka. DPR menurut Johnny akan menggandeng sejumlah lembaga dalam menelusuri rekam jejak calon.

"Apakah itu dari intelijen. dari PPATK. atau barangkali dari KPK. tapi masukan itu sifatnya confidential (rahasia) bukan untuk disampaikan pada publik. karena ini terkait dengan pribadinya calon-calon. jadi hanya untuk kebutuhan masukan bagi komisi XI," tuturnya.

Dari sejumlah nama calon anggota BPK yang sudah mendaftar menurut Johnny terdapat nama duta besar Indonesia untuk Malayasi Rusdi Kirana. Hanya saja belakangan Rusdi mengundurkan diri.

"Saat ini kami tahu ada yang mengundurkan diri dari pencalonan. Pak Rusdi Kirana menyampaikan bahwa dia mengundurkan diri jadi dia tidak teruskan," katanya.

Rusdi menurut Plate mengundurkan diri karena masih fokus menjadi duta besar.

Bos maskapai penerbangan Lion Air itu akhirnya mencabut kembali berkas pendaftaran calon anggota BPK.

"Ya beliau masih konsentrasi sebagai duta besar di Malaysia jadi belum mencalonkan akhirnya mencabut kembali karena setelah mempertimbangkannya masih memilih menyelesaikan tugasnya sebagai duta besar dulu," pungkasnya.