TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan kembali melanjutkan kerja pemerintahannya pada periode tahun 2019-2024.

Sebagai partai yang menaungi Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) canangkan membangkitkan ekonomi kerakyatan lewat koperasi.

Sebab koperasi menurut mereka, jadi salah satu contoh nyata dari usaha gotong royong.

"Bagaimana berbicara ekonomi nasional yang berbasis dengan ekonomi gotong royong. Dalam momentum ini bisa memberikan masukan kepada PDI Perjuangan untuk pelaksanaan Kongres nanti," ucap Ketua DPP PDIP bidang Buruh Tani dan Nelayan, Mindo Sianipar, dalam FGD di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).

Dalam kesempatan yang sama, staf ahli Menteri Koperasi dan UKM, Teguh Boediyana menjelaskan bahwa saat ini koperasi di Indonesia baru sebatas pada segmen-segmen kecil.

Padahal, kehadiran koperasi sebagai salah satu instrumen efektif menyatukan kekuatan ekonomi kecil, telah mendapat kesepahaman dari para founding fathers.

Peningkatan mutu lewat koperasi yang dilandasi dengan kepercayaan, juga dianggap paling pas membangun ekonomi gotong royong bagi pemerataan kesejahteraan.

Baca: Politikus PDIP: Mengisi Kabinet Tidak Gampang, Tidak Semudah Buat Panitia Syukuran

"Koperasi merupakan salah satu instrumen yang paling pas untuk membangun gotong royong. Karena koperasi dilandasi dengan kepercayaan," ujar Teguh.

Tak tanggung-tanggung, Teguh berani menyebut jatah kursi Menteri Pertanian dalam kabinet Jokowi jilid 2, bisa diduduki oleh kader dari PDI-P.

Sebab katanya, PDI-P cukup concern dengan para petani yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan.

"Seharusnya Menteri Pertaniannya itu dari PDIP. Jadi PDIP harus mewujudkan bagaimana petani menjadi tulang punggung," pungkas dia.