INFO HAJI - Suhu Nyaris 50 Derajat Celcius, Berangin dan Debu, Jemaah Haji Harus Pakai Masker
Petugas haji mengimbau Jemaah Haji disiplin memakai masker dan banyak minum air, ini mengingat suhu hampir 50 derajat celcius, berdebu dan panas.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Suhu di tanah suci saat musim haji 2019 ini dikabarkan mencapai hampir 50 derajat celcius.
Wartawan Tribunnews.com, Husein Sanusi melalui Media Center Haji melaporkan jika petugas haji mengimbau Jemaah Haji disiplin memakai masker dan banyak minum air.
"Masker sangat penting karena menurut informasi cuaca panas hampir mencapai 50 derajat celcius di Madinah dan Mekkah," demikian penjelasan petugas Media Center Haji.
Baca: Angin Kencang Sambut 1800 Jemaah Haji Indonesia di Madinah, Berikut Foto Suasana Terkini Tanah Suci
Sebanyak 1800 jemaah haji Indonesia dijadwalkan tiba di Madinah Sabtu (6/7/2019) hari ini.
Angin kencang dan debu di perjalanan antara Mekkah ke Madinah pada Sabtu (6/7/2019) akan menyambut jemaah haji asal Embarkasi Surabaya dan Batam hari ini.
Minum Air Cegah Penyakit Selama Beribadah Haji
Beberapa penyakit bisa timbul akibat panasnya suhu udara di Arab Saudi. Namun, peserta ibadah haji bisa mencegahnya dengan minum air yang cukup.
Kepala pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf menyebutkan akibat dehidrasi, penyakit yang paling fatal adalah terkena heat stroke.
Heat stroke merupakan kondisi tubuh yang memanas tidak hanya dai luar karena paparan tapi juga dari dalam.
Saat suhu badan meningkat dan cairan ditubuh kurang dapat menyebabkan darah beku yang tidak mampu memompa darah ke otak yang memiliki fungsi utama dalam mengontrol sistem tubuh.
“Atasi dengan sering minum, jadi kalau darah gak jalan gak ada yang mompa ke otak. Kalau di Indonesia ga ada sih kejadian ini, adanya di Arab Saudi, pas lagi tenang kemudian tiba-tiba jatuh. Bisa sampai meninggal,” ungkap Eka Jusuf saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Selasa (2/7/2019).
Biasanya sebelum heat stroke diawali dulu dengan rasa keram dibagian kepala dan kejadian ini sempat terjadi pada jamaah haji Indonesia pada tahun 2015 hingga 2016 dan tidak pernah terjadi lagi hingga tahun 2018 kemarin.
Sementara itu, penyakit lainnya yang mungkin dialami jamaah haji yang berada di Arab Saudi adalah terken virus mers-cov yang bisa ditularkan dari hewan unta yang banyak hidup di Arab.
“Kalau penyakit yang berpotensi bisa terjadi di arab selain head stroke ada mers-cov makanya jangan dekat-dekat unta,” ungkap Eka Jusuf.
Karena berjenis virus dan ukurannya yang tak kasat mata maka pencegahan yang harus dilakukan selain menjauhi unta adalah mencuci tangan dan segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami demam yang diikuti gangguan pernafasan.