Kubu Airlangga Hartarto Klaim Sudah Raih 80 Persen Dukungan untuk Kembali Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Hartarto dipastikan sudah mengantongi dukungan mayoritas internal partai, untuk kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan Airlangga Hartarto dipastikan sudah mengantongi dukungan mayoritas internal partai, untuk kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional pada Desember 2019.
Dedi Mulyadi mengatakan, sosok Menteri Perindustrian RI itu sudah didukung oleh sekitar 80 persen pemegang hak pilih dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan digelar Desember 2019.
Dedi Mulyadi menjelaskan jumlah pemilik suara pada munas itu sebanyak 557. Mereka terdiri dari pengurus DPD di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota serta organisasi masyarakat (ormas) sayap pendiri partai berlambang pohon beringin tersebut.
Dari total itu, menurutnya, hingga saat ini 468 di antaranya sudah menyatakan untuk mendukung Airlangga Hartarto.
Dukungan ini diyakini memiliki kekuatan hukum karena merupakan hasil musyawarah di masing-masing tingkatan.
"Dukungan ini didasarkan hasil rapat pleno di masing-masing DPD. Dukungan itu sudah ada pada kami, dokumennya jelas, peristiwa penyampaian dukungannya ada, foto ada. Jadi ini memiliki kekuatan hukum yang mengikat," katanya di Kantor DPD I Partai Golkar Jabar, Kota Bandung, Selasa (9/7/2019).
Dengan jumlah dukungan itu, Dedi Mulyadi menilai sosok Airlangga Hartarto diterima oleh seluruh lapisan partainya.
Ini membuktikan kandidat petahana itu telah bekerja dengan baik karena mampu membangun komunikasi hingga tingkat bawah.
"Kepemimpinan Airlangga mendapat apresiasi dari segenap partai. Jadi bukan hanya milik elit di Jakarta, tapi sudah sampai ke tinggat paling dasar," katanya.
Dedi pun meyakini dukungan ini tidak akan berubah hingga saat pemilihan ketua umum di munas tersebut. Dukungan ini mengikat secara moral organisasi dan akan dipertanggung jawabkan.
Disinggung adanya kandidat lain yang juga mengaku sudah mendapat dukungan kuat dari pengurus DPD, Dedi mempertanyakan kebenarannya. Sebab, menurut dia, selama ini dukungan itu hanya klaim dan tidak ada bukti yang otentik.
"Yang klaim dapat dukungan 400, jelaskan dari DPD mana saja. Klaim dukungan ini dari pemilik suara atau bukan. Masuk struktur atau bukan, kalau kami ada secara administrasi jelas," katanya.
Dedi meminta pihak-pihak yang sudah tidak menjadi bagian Partai Golkar agar tidak mencampuri proses munas.
Menurutnya, berbagai dinamika jelang agenda itu biarlah diselesaikan sendiri oleh internalnya. Jangan sampai, katanya, munas Golkar digeser menjadi untuk kepentingan pribadi.
Mengenai sejumlah pihak yang menginginkan pemajuan jadwal munas, Dedi mengatakan, hanya diutarakan oleh pihak yang mengincar jabatan di kabinet atau DPR.
Partai Golkar sendiri, katanya, hanya membutuhkan munas yang sesuai jadwalnya pada Desember 2019.
Dedi Mulyani mengungkapkan basis dukungan pemegang suara untuk Airlangga di Munas Golkar nanti tersebar di sejumlah daerah, yakni diawali dari Jawa Barat, kemudian Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan selanjutnya Kalimantan Selatan.
"Kalsel sebelumnya sudah mendukung calon lain, kemudian mencabutnya dan mengalihkan dukungan ke AH (Airlangga Hartarto). Hari ini di Sulsel, dan daerah lainnya yang mencapai 400-an pemilik suara," ujar Dedi.
Hingga saat ini, Dedi yang juga ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jawa Barat terus menggalang dukungan bagi Airlangga Hartarto.
"Kemungkinan Jawa Timur juga akan mendukung Pak Airlangga," kata Dedi.
Munas digelar Desember
Musyawarah Nasional Golkar akan dihelat pada Desember 2019. Politisi Partai Golkar Meutya Hafid mengatakan partainya akan menggelar rapat pleno untuk rangkaian persiapan rapat pimpinan dan Musyawarah Nasional (Munas) 2019.
Meski demikian, Meutya mengatakan digelarnya rapat pleno tersebut bukan karena banyak desakan dari internal partai untuk mempercepat Munas.
"Bahwa akan ada Pleno ya itu hal yang wajar saja. Tapi, pada prinsipnya komunikasi dengan DPD tingkat I dan II sebagian besar masih mengharapkan munas tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu Desember," kata Meutya saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2019).
• Dedi Mulyadi Sebut Pidato Dr HC Airlangga di Korsel Bahas Jokowi sebagai Great Leader dan K-Pop
Meutya menegaskan, Golkar tetap melaksanakan Munas sesuai jadwal, yaitu pada Desember 2019. Setelah itu, Golkar bersama-sama mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin agar tetap kondusif.
"Hampir sebagian besar sudah sepakat bahwa Munas tetap berjalan sesuai rencana di Desember. Kita perlu itu juga untuk mengawal pemerintahan Pak Jokowi supaya tetap adem semuanya dan kita semuanya bisa mengawali Oktober dengan baik," kata Meutia.
Hingga saat ini sudah ada dua nama yang akan mencalonkan sebagai ketua umum Golkar, yakni Airlangga Hartarto (petahana) dan Bambang Soesatyo (ketua DPR). (Sam)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dedi Mulyadi: 400 Pemegang Suara Munas Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar, https://jabar.tribunnews.com/2019/07/07/dedi-mulyadi-400-pemegang-suara-munas-dukung-airlangga-jadi-ketum-golkar.