BNPB Sebut Kemarau Tahun Ini Akan Lebih Panjang Akibat Dampak El Nino
Fenomena El-Nino diperkirakan akan menyapa Indonesia tahun ini di mana akan menimbulkan kemarau lebih panjang.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena El-Nino diperkirakan akan menyapa Indonesia tahun ini di mana akan menimbulkan kemarau lebih panjang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memperingatkan potensi bencana kekeringan yang akan ditimbulkan dari fenomena El-Nino tersebut.
Bahkan fenomena kekeringan menurut BNPB sudah mulai nampak di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca: MA Tolak Permohonan Kasasi Prabowo-Sandiaga Terkait Kecurangan Pilpres 2019
Baca: Rahmad Darmawan Masih Mencari Racikan Skuat Terbaik untuk Hadapi Persija
Baca: Persib Bandung Bakal Ciptakan Tren Positif Saat Jamu Kalteng Putra FC kata Robert Alberts
Baca: Prediksi Skor Tira Persikabo vs Persija Liga 1 2019, 5 Pilar Macan Kemayoran Absen
“Kemarau tahun ini diprediksi akan terjadi hingga September, lebih panjang dari biasanya, puncaknya terjadi bulan Agustus, sekarang sudah nampak beberapa wilayah Indonesia mengalami kekeringan,” ujar Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Kantor BNPB Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).
Agus mengatakan fenomena El-Nino yang menyapa Indonesia tahun ini masuk dalam kategori lemah.
Ia pun menjelaskan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah skenario untuk menghadapi kemarau panjang tahun ini.
BNPB menurut Agus dalam jangka pendek sudah menyiapkan mobil tangki, hidran umum, sumur bor hingga menyiapkan skenario hujan buatan untuk menghadapi kemarau tersebut.
“Sementara jangka menengah BNPB akan mendorong revitalisasi daerah aliran sungai serta danau. Dan dalam jangka panjang BNPB akan mendorong pembangunan waduk, embung, dan pengendalian pengeluaran air tanah,” tegas Agus Wibowo.
Perlu diketahui bahwa Kepala BNPB Doni Monardo telah dipanggil presiden untuk diajak membahas masalah potensi kemarau panjang tahun ini.
Terancam gagal panen
Sawah seluas 1.040 hektar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terancam gagal panen setelah kekeringan melanda wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Kamis (4/7/2019).
Korban yang terdampak kekeringan mencapai 649 KK atau 1.806 jiwa.
Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita mengatakan kekeringan tersebut dirasakan di enam Kecamatan sejak awal musim kemarau yang jatuh pada bulan Juni 2019 lalu.