BNPB Sebut Kemarau Tahun Ini Akan Lebih Panjang Akibat Dampak El Nino
Fenomena El-Nino diperkirakan akan menyapa Indonesia tahun ini di mana akan menimbulkan kemarau lebih panjang.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
"Enam kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Labok, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Banjaranyar, Kecamatan Purwadadi, Kecamatan Pamarican, dan Kecamatan Ciamis," kata Rita dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (5/7/2019).
Baca: Gisella Anatastasia Ungkap Bahasa Inggris Sang Kekasih, Wijaya Saputra Dikritik Gempita
Baca: Sering Bermain Ponsel, Bocah 13 Tahun Hantamkan Kepala ke Dinding Tanpa Henti dan Idap Penyakit Ini
Baca: Kerangka Tentara Jepang yang Ditemukan di Papua Harus Dikremasi Dulu Sebelum Dibawa ke Negeri Sakura
Ia memgatakan, permasalahan yang dihadapi masyarakat ialah sumber air jauh dan kurangnya bak penampungan air (water turn).
"Selain itu akses jalan menuju lokasi juga tidak bisa dijangkau kendaraan karena kecil," kata Rita.
Rita mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat sebagai upaya untuk menanggulangi dampak kekeringan tersebut.
"Selama ini, BPBD Kabupaten Ciamis telah mendistribusikan bantuan berupa air bersih sebanyak satu tangki dengan kapasitas 5.000 liter," kata Rita.
Diberitakan sebelumnya, kekeringan juga melanda dua belas desa di enam kecamatan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Kamis (4/7/2019).
Sebanyak 733 KK atau 2.809 jiwa terdampak kekeringan yang disebabkan oleh musim kemarau sejak awal bulan Juni 2019 lalu.
Dua belas desa di enam kecamatan tersebut antara lain Desa Kedungbenda di Kecamatan Kemangkon, Desa Panunggalan dan Desa Tegalpingen di Kecamatan Pengadegan, Desa Tamansari dan Desa Pekiringan di Kecamatan Karangmoncol.
"Selain itu juga Desa Karangcegak, Karangjengkol, Candiwulan, Candinata di Kecamatan Kutasari, Desa Bandingan di Kecamatan Kejobong, dan dua terakhir adalah Desa Jambudesa dan Desa Karanganyar di Kecamatan Karanganyar," " kata Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita dalam keterangannya pada Kamis (4/7/2019).
Rita mengatakan, BPBD Kabupaten Purbalingga telah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi kekeringan tersebut antara lain dengan mengirim bantuan air bersih sebanyak 49 tangki atau 245.000 liter selama sembilan hari.
"Dalam menanggulangi kekeringan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga telah melakukan pendataan dan pendistribusian bantuan air bersih sebanyak 49 tangki atau 245.000 liter selama sembilan hari. Sementara kerugian material hingga hari ini dilaporkan nihil," kata Rita.