Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Pasca-gempa Halmahera
Status darurat bencana itu diberlakukan mulai hari ini sampai seminggu ke depan yakni tanggal 21 Juli 2019.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah pusat yakni BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Nasional) dan pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat bencana pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,2 SR (Skala Ritcher) di wilayah tersebut pada Minggu (14/7/2019) kemarin.
Status darurat bencana itu diberlakukan mulai hari ini sampai seminggu ke depan yakni tanggal 21 Juli 2019.
“Pemda Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan status darurat bencana mulai 15 hingga 21 Juli 2019. Para korban telah mendapat penanganan daruaat dari instansi di daerah,” ungkap Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Kantor BNPB, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).
Hingga hari ini tercatat gempa dengan pusat di kedalaman 10 kilometer dan berada di darat tersebut telah menimbulkan 2 korban meninggal dunia serta dua ribu warga yang mengungsi.
Baca: MPR: Rekonsiliasi Penting untuk Persatuan Bangsa
Baca: Jaksa Minta Majelis Hakim Tolak Nota Pembelaan Joko Driyono dan Penasihat Hukum
Baca: Putri Lee Jong Hoon Sampai Diare 11 Kali dan Harus Dirawat di IGD karena Keracunan Makanan Restoran
Dua ribu warga yang mengungsi ditempatkan di 14 titik Polsek Saketa, PDAM Saketa, kantor Bupati Halmahera Selatan, Polres Halmahera Selatan, Masjid Raya Halmahera Selatan, Kantor Dinas Sosial Halmahera Selatan, Kodim 1509, rumah dinas Ketua DPRD, rumah dinas Waka II DPRD, rumah dinas Bupati Halmahera Selatan, Kantor Pemda dan DPRD Halmahera Tengah, Bukit Goeng, Kecamatan Bacan Selatan, dan ada pengungsi mandiri di Desa Hidayat, Desa Makean serta Desa Tomori.
Sementara itu hingga hari ini juga telah didata 58 unit rumah rusak di Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan serta dua jembatan di Desa Saketa, Halmahera Selatan.
Agus mengatakan pihak BNPB telah mengirimkan tiga personil tim reaksi cepat ke kawasan terdampak bencana di Halmahera Selatan untuk melakukan koordinasi serta pendataan dampak gempa.
“Bahkan kami sudah kirim tim dengan kelengkapan alat drone untuk memetakan secara detail dampak bencana itu di Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan. Lokasi bencana saat ini hanya bisa diakses melalui jalur laut,” pungkasnya.
BNPB menjelaskan bahwa gempa tersebut dirasakan hingga Gorontalo, Ternate, dan Sorong di Papua Barat.