Erick Thohir: Ada yang Ingin Jadi Menteri
Erick juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada rapat yang dilakukan tanggal 14 Juli 2019 yang disebut-sebut menghasilkan susunan kabinet menteri itu.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir memberi pendapatnya atas berita bohong susunan kabinet menteri 2019-2024 yang tersebar dalam beberapa hari terakhir.
Ditemui di Kompleks Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019), Erick mengatakan ada dua kemungkinan yang ingin dituju atas tersebarnya kabar bohong tersebut.
“Saya kurang tahu detailnya, tapi yang saya tahu ada dua kemungkinan, pertama ada yang tidak ingin pemerintah berhasil dengan mengeluarkan nama-nama kontroversi. Kedua ada yang ingin menjadi menteri, pasti ada yang ingin mendapatkan benefit dengan memunculkan berita bohong tersebut,” tutur Erick.
Erick juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada rapat yang dilakukan tanggal 14 Juli 2019 yang disebut-sebut menghasilkan susunan kabinet menteri itu.
“Ada rapat katanya tanggal 14 Juli 2019 itu bohong, ada tulisan sekretaris rapat adalah Pak Pramono Anung tapi Pak Pramono tak datang saat Pak Jokowi menyampaikan pidato visi Indonesia di Sentul. Pak Jokowi juga selesai menyampaikan pidato pukul sembilan malam lebih dan beliau langsung ke panggung sebelah untuk menonton Slank, jadi rapat itu tak ada,” tegas mantan presiden klub sepak bola Italia, FC Internazionale Milano tersebut.
Baca: Kapolri Bakal Bentuk Tim Teknis untuk Ungkap Kasus Novel Baswedan
Lebih lanjut Erick menegaskan bahwa penentuan kabinet menteri adalah hak prerogatif presiden.
Ia mengatakan dirinya sebagai Ketua TKN hanya berfungsi maksimal untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf dalam kontestasi Pemilu 2019 dan tak memiliki kewenangan untuk ikut menentukan nama menteri.
“Beliau pasti berdiskusi dengan pihak yang berkepentingan, kalau TKN hanya berusaha memenangkan beliau dalam Pilpres. Memang pasti Pak Jokowi menerima masukan dari koalisi, tapi pasti beliau juga sudah membentuk tim sendiri untuk menentukan,” tegasnya Erick.
Soal kemungkinan menjadi menteri Erick yang juga menjabat Ketua KOI (Komite Olahraga Indonesia) lebih memilih kembali menjadi pengusaha.
“Banyak nama-nama yang sudah berjuang, berkeringat, dan bagus-bagus. Saya pilih kembali ke dunia usaha dan kembali menghabiskan waktu bersama keluarga,” pungkasnya.