Kemarau, Kementerian PUPR Antisipasi Dampak Kekeringan
Kementerian PUPR juga menjaga pasokan air bersih konsumsi masyarakat dengan membangun sumur bor.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan langkah mitigasi dampak kekeringan dengan memantau ketersediaan air pada tampungan air seperti waduk, embung, danau, dan bendungan.
Kementerian PUPR juga menjaga pasokan air bersih konsumsi masyarakat dengan membangun sumur bor.
“Saat terjadi kekeringan, pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi prioritas, baru setelah itu untuk irigasi lahan pertanian," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Rabu (17/7/2019).
PUPR mencatat waduk operasional saat ini berjumlah 231 waduk yang meliputi 16 waduk utama dengan kapasitas tampungan di atas 50 juta meter kubik dan 215 waduk berkapasitas tampungan kurang dari 50 juta meter kubik.
Dari 16 waduk utama, 8 waduk di antaranya memiliki tinggi muka air normal, yakni Cirata, Saguling, Betutegi, Wadaslintang, Bili-Bili, Kalola, Way Rarem, dan Ponre-Ponre.
Baca: Hasil Indonesia Open 2019: Melaju ke Babak Kedua, Chen Long Puji Permainan Tommy Sugiarto
Sementara 8 waduk lainnya memiliki tinggi muka air di bawah normal, yakni Jatiluhur, Kedungombo, Wonogiri, Sutami, Wonorejo, Cacaban, Selorejo, dan Batu Bulan.
Terpantau per 30 Juni 2019 volume ketersediaan air dari 16 waduk utama tersebut sebesar 3.858,25 juta meter kubik dari tampungan efektif sebesar 5.931,62 juta meter kubik.
Luas area yang bisa dilayani dari ke-16 bendungan tersebut adalah 403.413 hektare dari total 573.367 hektare.
“Waduk dengan kondisi di bawah rencana akan mengalami penyesuaian pola tanam yang pengaturannya ditentukan oleh perkumpulan petani pengguna air atau P3A,” ujar Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi.
Kementerian memantau ketersediaan air dari 1.922 embung yang terdiri dari 1.214 embung berfungsi normal (63,2 persen) dan 708 embung mengalami penurunan fungsi (36,8 persen).
Rata-rata seluruh embung mampu menyediakan air hingga 2-3 bulan dengan total ketersediaan air 208 juta meter kubik.
Kementerian PUPR juga menyiapkan pompa sentrifugal berkapasitas 16 liter per detik untuk menjaga ketersediaan air bersih konsumsi masyarakat. Pompa yang disiapkan mencapai 1.000 unit yang tersebar di 34 provinsi.
“Tentunya apabila di situ memang ada air. Air bisa air tanah maupun bisa dari suatu sungai yang memang masih ada,” tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.