Pansel Minta DPR Langsung ke Presiden soal Perlunya Konsultasi dalam Seleksi Capim KPK
"Kalau memang mau begitu komisi III ya ke presiden saja. kami enggak mau melangkahi kewenangan. kami kan hanya di bawah presiden saja," katanya
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK, Yenti Garnasih mengatakan keinginan agar DPR agar pihaknya berkonsultasi dengan Komisi III dalam melakukan seleksi sebaiknya disampaikan kepada presiden.
Karena menurutnya, Pansel merupakan kepanjang tanganan presiden.
Baca: Calon Pimpinan KPK yang Baru Wajib Jalani Debat Publik yang Digelar Pansel
Baca: Rius Vernandes Nggak Kapok Review Pesawat karena Menu Garuda: Saya kkan Tetap Buat Review Pesawat
"Kalau memang mau begitu komisi III ya ke presiden saja. kami enggak mau melangkahi kewenangan. kami kan hanya di bawah presiden saja," kata Yenti di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Kamis, (18/7/2019).
Ia mengatakan sebenarnya bisa saja setelah seleksi rampung, Komisi III mengundang pansel untuk menanyakan seputar 10 nama yang lolos sekesi nanti.
Atau, DPR menanyakan 10 nama yang lolos untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan kepada presiden.
"Kan boleh dikonfirmasi kepada sebenarnya ke presiden, tapi karena presiden kan ga mungkin memahami yang 10 itu kan, kami mewakili itu kan, kami biasanya diundang," tuturnya.
Pansel sendiri menurut Yenti akan menyerahkan hasil seleksi Capim kepada Presiden pada 2 September mendatang.
10 nama hasil seleksi nanti akan diserahkan kepada DPR untuk mengikuti uji Kelayakan dan Kepatutan.
Nantinya akan dipilih lima orang terbaik yang akan memimpin KPK.
Sebelumnya Ketua DPR, Bambang Soesatyo berharap Pansel Capim KPK, berkonsultasi dengan Komisi III DPR RI dalam melakukan seleksi.
Baca: Terungkap Peran Kepala BIN di Pertemuan Jokowi & Prabowo, Pakar Psikologi Politik Sebut Isyarat Ini
Baca: Deretan Tokoh Senior yang Dikaitkan jadi Calon Menteri Jokowi, Siapa Saja?
Komisi III akan memberikan masukan kepada Pansel dalam menyeleksi 10 nama terbaik untuk dikirim ke DPR.
"Siapa tahu ada masukan yang bagus untuk pansel sehingga nanti tokoh-tokoh atau orang dikirim ke DPR hasil seleksi ratusan nama itu menjadi 10 itu memiliki kualitas yang baik," kata Bamsoet, Rabu, (10/7/2019).
