Rius Vernandes Trauma Dilaporkan karena Kasus Menu Tulis Tangan, Ini Klarifikasi Garuda
Rius Vernandes mengaku trauma dan tertekan setelah dirinya dilaporkan oleh Serikan Karyawan Garuda
Editor: Sanusi
TRIBUNJAKARTA.COM - YouTuber Rius Vernandes mengaku trauma dan tertekan setelah dirinya dilaporkan oleh Serikan Karyawan Garuda terkait postingan instastory Instagramnya.
Seperti diketahui belalangan ini nama Rius Vernandes tengah ramai diperbincangkan.
Rius Vernandes heboh dibahas setelah dirinya mengunggah foto menu kertas tulis tangan Garuda.
Unggahan Rius Vernandes itu lantas menjadi viral di media sosial.
Atas hal itu, Rius Vernandes pun merasa tertekan.
Baca: Kasus Perseteruan Youtuber Rius Vernandes dan Garuda Indonesia Berakhir Damai secara Kekeluargaan?
Hal itu disampaikan Rius Vernandes saat menjadi narasumber acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV.
Rius Vernandes mengatakan jika dirinya sangat syok dirinya dilaporkan setelah mengunggah menu tulis tangan Garuda itu.
"Bisa dibilang begitu, saya sangat syok sedikit trauma," ucap Rius Vernandes seperti dikutip dari tayanga Kompas TV, Jumat (19/7/2019).
Rius Vernandes menjelaskan dirinya akan memiliki rasa ketakutan jika kembali menceritakan pengalaman penerbangannya.
"Karena saya mikir misal kalau saya melakukan review lagi dan mendapat sebuah servis yang kurang menyenangkan di sebuah maspakapai pastinya ada rasa ketakutan akan masalah hukum dan masalah dengan maskapai lagi," jelas Rius Vernandes.
Rius Vernandes juga menyebut dirinya akan berpikir dua kali untuk menceritakan pengalaman penerbangan secara jujur.
Terutama saat mendapat pelayangan yang kurang baik.
"Ketika mau review jujur apa yang terjadi bila ada servis yang kurang baik saya tetap akan mikir dua kali," kata Rius Vernandes.
"Saya tidak mau masyarakat malah nge-judge saya,'eh kayanya ni orang mau nyari sensasi lagi deh, dia buat review jelek lagi nih', jadi itu yang bikin traumanya di situ, tekanannya di situ," tambah Rius Vernandes.
Rius Vernandes memang memiliki konten YouTube yang harus bersentuhan langsung dengan penerbangan.
Sejauh ini, Rius Vernandes mengetahui sejumlah aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di dalam pesawat.
"Saya tahu paling laranganya tidak boleh menyalakan elektronik pas take off dan landing, itu saya emang ga melakukan dan segmen yang saya ambil sendiri bukan hanya menu di pewasat saja jadi seluruh aspek dari satu maskapai," jelas Rius Vernandes.
"Ketika terbang itu rasanya seperti apa, experiencenya seperti apa, itu konsep yang saya ambil di vlog saya," lanjut Rius Vernandes.
Terkait temuan menu tulis tangan Garuda ini, Rius Vernandes sebetulnya sudah bertemu dengan pihak terkait.
"Pas mendarat di Jakarta, upload itu di Denpasar, ketika sampai Jakarta bagasi saya sudah dijagain diambil sama pihak Garuda dan mereka ngajak ke kantor," terang Rius Vernandes.
"Mereka minta maaf atas ketidakadaan menu dan mereka sadar ini bukan stander mereka, disitu juga mereka sempat mimta kalau boleh postingan dihapus, cuma karena itu saya hanya instastory jadi dalam 24 jam bakal hilang juga," tambah Rius Vernandes.
Sementara itu, VP Corsec PT Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan menyebut pihaknya berusaha menyeselesaikan persoalan tersebut secepatnya.
Pihaknya tidak ingin masalah tersebut berlarut-larut.
Ikshan Rosan pun menjelaskan jika dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara pihak Rius Vernandes dan Serikat Karyawan Garuda.
Dalam mediasi itu, pihaknya ingin ada kesepakatan yang baik untuk kedua pihak.
Ikshan Rosan bahkan menyebut jika pihaknya akan berusaha untuk meminta Serikat Karyawan mencabut laporannya.
"Iya kita harapannya begitu maksudnya bersama-sama sepakat untuk kebaikan keduda belah pihak," ujar Ikhsan Rosan saat diwawancari Aiman.
Ikhsan Rosan pun menegaskan jika yang melakukan pelaporan adalah Serikat Karyawan Garuda.
Menurutnya, laporan tersebut dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap perusahaan.
"Saya juga ingin klarifikasi sebenarnya yang melakukan pelaporan adalah serikat karyawan, kita melihat bahwa mereka lakukan itu sebagai bagian kecintaan mereka kepada perusahaan," katanya.
"Tapi bagi kita kritik dan saran menjadi bagian dari perjalanan bisnis kita bahwa kritik saran menjadi alat kontrol kita untuk membuat layanan kita semakin baik," tambah Ikhsan Rosan.
SIMAK VIDEONYA: