Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Berita POPULER Hari Ini - Mulai dari Fakta Baru Penangkapan Nunung hingga Logo Baru GoJek

Berikut lima berita populer hari ini, dimulai dari fakta baru penangkapan Nunung yang terjerat kasus narkoba hingga berubahnya logo Go-Jek.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
zoom-in 5 Berita POPULER Hari Ini - Mulai dari Fakta Baru Penangkapan Nunung hingga Logo Baru GoJek
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Nunung dan suaminya July Jan Sambiran saat kofrensi pers penangkapan dirinya terkait kasus penyalahgunaan narkotika di Direktorat Reserse Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019) 

Berikut lima berita populer hari ini, dimulai dari fakta baru penangkapan Nunung yang terjerat kasus narkoba hingga berubahnya logo Go-Jek.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lima berita populer hari ini, Selasa (22/7/2019), tersaji dalam artikel berikut.

Dimulai dari fakta baru penangkapan Nunung yang terjerat kasus narkoba hingga logo baru GoJek, akan tersedia dalam lima berita populer berikut ini.

Selain itu, dalam lima berita populer hari ini, terdapat pula berita terkait Amien Rais yang menginginkan 45 persen kursi pemerintahan diberikan kepada kubu Prabowo Subianto.

Baca: Berita Populer Soal Persib Bandung: Dari Adanya Masalah Baru Hingga Gaji Mantan Pelatih

Berikut lima berita populer hari ini, dimulai dari fakta baru penangkapan Nunung, Amien rais minta 45 persen kursi pemerintahan, Parpol pendukung ramai-ramai tolak Gerindra gabung, Bank Mandiri blokir ribuan rekening, dan Logo baru Go-Jek.

1. Fakta Baru Kasus Nunung Terjerat Narkoba

Komedian Nunung yang mempunyai nama asli Tri Retno Prayudati, ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada Jumat (19/7/2019) siang.
Komedian Nunung yang mempunyai nama asli Tri Retno Prayudati, ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada Jumat (19/7/2019) siang. (Kompas.com | Instragam @maklambeturah)

Berita pertama datang dari dunia hiburan, yaitu tertangkapnya pelawak Nunung dan suaminya, July Jan Sembiran.

Berita Rekomendasi

Berita dengan judul "Polisi Ungkap Fakta Baru, Nunung 20 Tahun Konsumsi Sabu, Bujukan Suami untuk Berhenti Tak Mempan" ini mengungkap fakta baru dibalik kasus Nunung yang terjerat kasus narkoba.

Dalam berita ini menyebut jika Nunung telah mengaku jika dirinya sudah mengonsumsi narkotika selama 20 tahun lamanya.

Baca: 5 Berita Populer Hari Ini: Gempa Besar Guncang Bali hingga Amien Rais Minta PAN Tak Gabung ke Jokowi

Hal ini terungkap saat pemeriksaan rekan kerja Andre Taulany dan Sule itu.

Bahkan Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvin Simanjuntak mengatakan, suami Nunung lebih lama lagi sudah menjadi pengguna narkotika.

"Pengakuan tersangka NN dan suaminya, JJ sudah disampaikan di BAP bahwa betul (20 tahun)," ujar Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvin Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).

"Sudah awal penggunaan 20 tahun lalu dan JJ bahkan lebih, sekitar 24 tahun yang lalu," terangnya.

Baca: Berita Populer Soal Persib Bandung: Dari Rekor Terburuk Hingga Cedera Para Pemain Andalan

AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan Nunung secara rutin mengonsumsi dan memesan narkoba dalam lima bulan terakhir.

"Sementara ini rutinitas keduanya menggunakan dengan tersangka pertama TB di BAP memang kurun waktu 5 bulan terakhir, berarti sekitar Maret. Kalau kita kaitkan antara tersangka 1,2, dan 3," tuturnya.

Baca Selanjutnya>>>

2. Amien Rais Meminta 45% Kursi Pemerintahan

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUN/JEPRIMA)

Berita kedua datang dari dunia politik, yaitu permintaan Amien Rais soal pembagian porsi kursi di pemerintahan.

Berita dengan judul "Soal Rekonsiliasi 55:45, Amien Rais Ingin 45% Kursi Pemerintahan Diberikan ke Kubu Prabowo" ini membahas tentang syarat rekonsiliasi antara Jokowi dengan Prabowo pasca-Pilpres 2019.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo mengatakan, yang dimaksud senior partainya Amien Rais tentang pembagian porsi 55:45, adalah kursi di pemerintahan.

Drajad juga menjelaskan bahwa pembagian porsi demikian antara pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan salah satu syarat rekonsiliasi pasca-Pemilu 2019.

Baca: Berita Populer Hari Ini Senin, Salmafina & Taqy Malik hingga Razia HP Temukan Video Mesum

"Jadi, akan terjadi rekonsiliasi dukungan, yang disesuaikan juga dengan persentase suara resmi (perolehan suara parpol yang diumumkan KPU)," ujar Drajad saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/7/2019).

Dradjad mengatakan, usul pembagian kursi sebesar 55:45 di dalam pemerintahan itu diungkapkan Amien Rais didasarkan kepada persentase perolehan suara pilpres yang diumumkan oleh KPU.

Dengan demikian, apabila sebanyak 45 persen kursi di pemerintahan diberikan kepada kubu Prabowo, maka dukungan terhadap pemerintah baru menjadi 100 persen.

Pemerintah diyakini akan kuat.

Baca: 4 Berita Populer Seleb: dari Pertengkaran Personel DMasiv hingga Hotman Paris Sindir Pengacara Muda

"Artinya, nanti 55 ditambah 45 sama dengan 100 persen. Itu bersama-sama membantu pak Jokowi dan pak Ma’ruf sebagai Presiden dan Wapres," kata Dradjad.

Baca Selanjutnya>>>

3. Parpol Pendukung Tolak Gerindra

Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. (WARTA KOTA/ALEX SUBAN)

Berita selanjutnya masih dari dunia politik, yaitu penolakan parpol pendukung atas gabungnya Gerindra ke kubu Jokowi-Maruf Amin.

Berita dengan judul "Ketika Parpol Pendukung Ramai-ramai Menolak Gerindra Gabung Koalisi Jokowi" membahas tentang beberapa elit parpol pengusung Jokowi-Maruf Amin menolak wacana bergabungnya Partai Gerindra.

Gerindra CS tidak perlu diberi akomodasi apapun karena sejak awal telah mengambil posisi sebagai kompetitor.

Hal tersebut disampaikan plitisi senior PDI Perjuangan Effendi Simbolon dalam diskusi bertajuk "Ngebut Munas Parpol" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019).

Effendi dengan tegas meminta Partai Gerindra tetap di luar pemerintahan atau bertindak sebagai oposisi.

Baca: Berita Populer Hari Ini, Istri Teriak hingga Jabatan Ahok

"Ya iyalah, biar di sana (Gerindra oposisi). Wong berbeda kok. Satu tahun lebih kita berbeda, dalam tanda petik, kita berseberangan," ucap Effendi.

Ia menyarankan koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf untuk tidak memanjakan Gerindra dengan akomodasi dalam bentuk apapun.

"Saya kira cukup. Kami bukan musuh, bukan perang, (ini) hanya kontestasi lima tahunan semata, jadi tak perlu dimanjakan juga," ungkap dia.

Effendi mengatakan, akan menjadi perusakan model demokrasi di Indonesia jika partai besutan Prabowo Subianto itu diterima bergabung dalam pemerintahan Jokowi.

Baca: 5 BERITA POPULER SELEB: Kabar Terbaru Agung Hercules hingga Postingan Jennifer Supit untuk Salmafina

Dampaknya, masyarakat akan mempersepsikan perpolitikan di Indonesia sebatas bagi-bagi kekuasaan.

Baca Selanjutnya>>>

4. Bank Mandiri Blokir Ribuan Rekening

CEK REKENING - Nasabah Bank Mandiri Balikpapan antre memeriksa rekening mereka di Bank Mandiri Cabang A Yani Balikpapan, Sabtu (20/7/2019). Nasabah Bank Mandiri di Kota Balikpapan panik akibat hilang dan berkurangnya dana mereka di rekening sejak pagi
CEK REKENING - Nasabah Bank Mandiri Balikpapan antre memeriksa rekening mereka di Bank Mandiri Cabang A Yani Balikpapan, Sabtu (20/7/2019). Nasabah Bank Mandiri di Kota Balikpapan panik akibat hilang dan berkurangnya dana mereka di rekening sejak pagi (Tribunkaltim/Fahmi Rahman )

Berita selanjutnya mengabarkan tentang diblokirnya ribuan rekening oleh Bank Mandiri, pasca error-nya bank pelat merah tersebut.

Dengan judul "Pasca-error, Bank Mandiri Blokir Ribuan Rekening, Ini Penyebabnya" berita ini termasuk berita yang paling populer dan dikutip dari Kontan.co.id, portal satu grup dengan Tribunnews.com.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku telah memblokir 2.670 rekening nasabah setelah kejadian gangguan sistem IT perseroan Sabtu, (20/7/2019) lalu.

Rekening nasabah tersebut diblokir lantaran tercatat menerima saldo tambahan dan telah memindahkannya ke rekening lain.

"Yang sudah transfer atau menarik uangnya sudah kami block, mungkin mereka tidak sadar bertambah, tapi jumlahnya sangat sedikit, 2.670 nasabah dari total 1,5 juta atau 10 persen nasabah yang mengalami gangguan," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (21/7/2019).

Baca: Berita Populer Soal Arema FC: Peringat Singo Edan yang Melonjak dan Ucap Syukur Dedik Setiawan

Lantas apakah, bank berlogo pita emas ini dapat meminta nasabah yang telah memindahkan saldo tambahannya?

Nyatanya tak semudah itu.

Alasannya, dalam General Conditions for Account Opening (GCAO) alias syarat dan ketentuan pembukaan rekening Bank Mandiri tak mengatur ketentuan soal ini.

Malah, transaksi tersebut justru dianggap sah, serta mengikat bank dan nasabah.

Baca: Berita Populer Hari Ini, Warga Geruduk Hotel Tontonkan Adegan Intim hingga Pedangdut Tolak Job

"Instruksi yang terekam dan dihasilkan dari sarana elektronik yang digunakan oleh bank merupakan bukti yang sah dan mengikat pemilik rekening dan bank," bunyi pasal 6.2 GCAO Bank Mandiri.

Dalam pasal 2.3 GCAO pun dinyatakan meski jika terjadi perbedaan data antara bank dan nasabah, data milik bank yang diakui. Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya.

Baca Selanjutnya>>>

5. Logo Baru GoJek Diluncurkan

Kantor Go-Jek Indonesia
Kantor Go-Jek Indonesia (Reska K. Nistanto/KOMPAS.com)

Berita populer terakhir mengabarkan tentang logo baru GoJek yang telah resmi diluncurkan.

Berita dengan judul "Logo Baru Go-Jek Diluncurkan, Sang CEO, Nadiem Anwar Makarim Beberkan Alasannya" ini termasuk yang populer juga.

Berita ini membahas tentang alasan CEO Gojek, Nadiem Makarim yang mengganti logo perusahaannya dengan yang baru.

Perusahaan transportasi berbasis aplikasi online, GoJek meluncurkan logo baru mereka, Senin (22/7/2019).

Dikutip dari Kompas.com, logo baru Gojek sudah muncul di toko aplikasi Android, Play Store.

Baca: Berita Populer Hari Ini: Hubungan Sedarah Kembali Terjadi - Halangan Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi

Pantauan KompasTekno, logo baru Gojek tampak sudah mejeng di halaman PlayStore.

Kendati begitu, logo baru Gojek belum menghiasi halaman AppStore untuk platform iOS.

Kembali ke logo baru Gojek, secara garis besar, logo baru perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu kini lebih segar dibandingkan versi sebelumnya.

Kini, Gojek tampil dengan logo lingkaran tidak sempurna dengan titik (dot) di bagian tengahnya.

Tulisan Gojek menggunakan huruf kecil warna putih, dan tanpa tanda hubung (Go-jek).

Secara keseluruhan, logo baru Gojek mempertahankan warna hijau.

Tidak hanya logo Gojek di platform PlayStore, berdasarkan informasi yang di-blast melalui e-mail oleh pihak Gojek, pihaknya juga bakal mengganti logo Gojek yang menghiasi atribut mitra pengemudi (driver).

Baca Selanjutnya>>>

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas