Logo Go-Jek Berganti, Nadiem Makarim: Karena Go-jek Udah Terlalu Berubah
CEO Go-Jek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan alasan mengapa logo Go-Jek berubah dikarenakan perusahaan yang ia dirikan ini sudah terlalu berubah.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
CEO Go-Jek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan alasan mengapa logo Go-Jek berubah dikarenakan perusahaan yang ia dirikan ini sudah terlalu berubah dari awal berdirinya.
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan transportasi berbasis aplikasi online, Go-Jek meluncurkan logo baru mereka, Senin (22/7/2019).
Dikutip dari Kompas.com, logo baru Gojek sudah muncul di toko aplikasi Android, Play Store.
Pantauan KompasTekno, logo baru Gojek tampak sudah mejeng di halaman PlayStore.
Kendati begitu, logo baru Gojek belum menghiasi halaman AppStore untuk platform iOS.
Baca: Jasa Raharja dan Go-Jek Kerja Sama Beri Perlindungan Asuransi Bagi Pengguna Angkutan Online
Baca: Logo Baru Go-Jek Tampil Lebih Segar Namun Baru Tersedia di Android, iOS Kapan?
Kembali ke logo baru Gojek, secara garis besar, logo baru perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu kini lebih segar dibandingkan versi sebelumnya.
Kini, Gojek tampil dengan logo lingkaran tidak sempurna dengan titik (dot) di bagian tengahnya.
Tulisan Gojek menggunakan huruf kecil warna putih, dan tanpa tanda hubung (Go-jek).
Secara keseluruhan, logo baru Gojek mempertahankan warna hijau.
Sebelumnya, logo Gojek diwakili dengan tulisan "Go-jek" berwarna hijau dengan warna latar belakang hitam.
Sebelumnya lagi, logo Gojek diwakili dengan ikon "ojek" yang dihiasi dengan ikon "wi-fi" di bagian atasnya.
Tidak hanya logo Gojek di platform PlayStore, berdasarkan informasi yang di-blast melalui e-mail oleh pihak Gojek, pihaknya juga bakal mengganti logo Gojek yang menghiasi atribut mitra pengemudi (driver).
Baca: 5 Fakta Nadiem Makarim, CEO Go-Jek yang Disebut-sebut Calon Menteri Baru Jokowi
Baca: Logo Baru Go-Jek Diluncurkan, Sang CEO, Nadiem Anwar Makarim Beberkan Alasannya
Pantauan KompasTekno di dalam grup Facebook driver Gojek, kedua atribut pengendara seperti helm dan jaket, juga kini dominan dengan warna hijau yang dihiasi dengan logo baru tadi.
Selain di atribut, logo baru Gojek juga disebut bakal menghiasi kantor pusat Gojek yang terletak di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Logo baru nampak sudah disiapkan, namun masih tertutup selubung hitam.
Alasan Penggantian Logo
Sementara di akun twitternya, @gojeindonesia, Go-Jek menyebut hari ini sebagai hari bersejarah untuk Go-jek.
Namun, akun twitter Go-Jek tak menjelaskan secara detail maksud dari hari yang bersejarah itu.
Go-Jek hanya mengajak warganet untuk ikut menyaksikan hari bersejarah itu melalui tayangan live streaming.
Dalam tayangan live streaming itu, pendiri serta CEO Go-Jek Nadiem Anwar Makarim mengatakan pihaknya sengaja meluncurkan logo baru Go-Jek karena Go-Jek sudah terlalu berubah dari awal berdirinya.
"Kenapa ada rebranding, karena Go-jek udah terlalu berubah dari awal usulnya, Go-Jek saat ini melayani berbagai servis tak sekedar ojek online," kata Nadiem dikutip dari tayangan live streaming.
Menurut Nadiem, saat ini banyak stakeholder yang diwadahi Go-jek.
Baca: Viral, Penumpang Bayar Pakai 1 Kilogram Beras ke Pengemudi Go-Jek
Karena itu, diperlukan simbol atau logo baru yang tidak mengkhianati asal-usul Go-Jek tetapi juga mewadahi perubahan Go-Jek saat ini.
"Simbol (Go-Jek baru ini) universial, bisa dinterpretasikan macam-macam," kata dia.
Resmi, LinkAja Jadi Opsi Pembayaran Aplikasi Go-Jek
Dua perusahaan teknologi Indonesia, Gojek dan LinkAja mengumumkan kolaborasi strategis.
Kerjasama dengan LinkAja ini melengkapi opsi pembayaran non-tunai yang saat ini telah dapat dinikmati oleh pengguna Go-Jek, yaitu Gopay.
Fitur ini akan dapat tersedia di aplikasi Gojek dalam waktu dekat di tahun ini.
President Gojek Andre Soelistyo mengungkapkan kerjasama ini sejalan dengan semangat "Dari Indonesia Untuk Indonesia" yang dibawa oleh LinkAja, serta komitmen Go-Jek sebagai karya anak bangsa untuk terus memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia.
“Kami selalu percaya bahwa dengan menerapkan ekosistem yang terbuka dan berkolaborasi dengan semua pihak yang memiliki misi yang sama, sesama karya anak bangsa, maka akan lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan dampak positif dari misi tersebut. Komitmen dari Indonesia untuk Indonesia yang dibawa oleh LinkAja menjadikannya rekan kolaborasi yang strategis dan satu tujuan bagi kami,” ucap Andre, Senin (8/7/2019).
Baca: Pernyataan Go-Jek Terkait Maraknya Drivernya Yang Tertipu Setelah Diminta Verifikasi
Sambutan positif juga disampaikan oleh Managing Director Gopay, Budi Gandasoebrata bahwa menurutnya, LinkAja membawa misi yang serupa yaitu mendukung akselerasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) serta memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang manfaat pembayaran nontunai.
“Gopay menyambut baik kehadiran LinkAja di tengah-tengah masyarakat serta kerja sama yang terjalin antara Go-Jek dan LinkAja. Kami yakin kolaborasi ekosistem Go-Jek dan LinkAja dapat mempercepat adopsi non-tunai di Indonesia, terutama di lapisan masyarakat yang belum pernah tersentuh jasa keuangan formal,” urai Budi.
Sementara CEO LinkAja, Danu Wicaksana berharap LinkAja dapat memberikan akses layanan keuangan yang efisien kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia serta membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia hingga 75 persen pada akhir tahun 2019 sesuai target pemerintah.
“Kami pun menyambut baik kerjasama dengan Go-Jek untuk memperkaya fitur dan kegunaan LinkAja kepada para pengguna,” imbuh Danu.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Bill Clinten)